google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 PERTAMINA EP ASSET 4 -->

Wikipedia

Search results

Showing posts with label PERTAMINA EP ASSET 4. Show all posts
Showing posts with label PERTAMINA EP ASSET 4. Show all posts

Thursday, November 23, 2017

Pertamina EP Successfully Disbursed Wells Offshore



PT Pertamina EP through Pertamina EP Asset 4 operational unit in Poleng Field successfully completed drilling of POL-N2 well. POL-N2 well work is an offshore drilling prime PT Pertamina EP Drilling located off the coast of the Java Sea for 47 days using an Ensco 67 rig with a depth of 8,696 feet.

This is a horizontal type of exploitation drilling. The success of offshore POL-N2 well drilling can be safely resolved with production exceeding the target of 744 barrels per day (bpd) and 1.07 million cubic feet per day (mmscfd).

The drilling of POL-N 2 wells originally budgeted amounted to approximately US33 15.5 million. However, the realization of the cost can be reduced to about US $ 11.6 million. In addition to drilling at the POL-N2 well, Pertamina EP Asset 4 also succeeded in drilling the TPN-4 well located in Dusun Tapen, Tuban, East Java.

There the company got a new production with an oil bladder test of about 250 bpd on a 40/64 pinch. The drilling budget is around US $ 4.2 million. Didik Susilo, Asset 4 General Manager of Pertamina EP explained that the success of drilling in these two locations brought Asset 4 to achieve production of 120.3% of the 2017 target of 12,255 bph.

"So the cumulative production as of November 11, 2017 reached 14,744 bpd and gas production reached 157.19 mmscfd," he said in a press release on Wednesday (22/11).

IN INDONESIA

Pertamina EP Berhasil Ngebor Sumur di Offshore


PT Pertamina EP melalui unit operasional Pertamina EP Asset 4 di Poleng Field, berhasil menyelesaikan pengeboran Sumur POL-N2. Pengerjaan sumur POL-N2 merupakan pengeboran perdana offshore PT Pertamina EP Pengeboran yang terletak di lepas pantai Laut Jawa dilakukan selama 47 hari menggunakan rig Ensco 67 dengan kedalaman 8.696 kaki.

Rig Ensco 67

Ini merupakan pengeboran eksploitasi dengan jenis horizontal. Keberhasilan pemboran offshore sumur POL-N2 dapat diselesaikan secara aman dengan hasil produksi melebihi target sebesar 744 barel per hari (bph) dan gas 1,07 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Pemboran sumur POL-N 2 yang semula dianggarkan sebesar sekitar US33 15,5 juta. Namun, realisasi biaya mampu ditekan menjadi sekitar US$ 11,6 juta. Selain melakukan pengeboran pada sumur POL-N2, Pertamina EP Asset 4 juga berhasil mengebor Sumur TPN-4 yang berlokasi di Dusun Tapen, Tuban, Jawa Timur. 

Di Sana perusahaan mendapat produksi baru dengan hasil uji kandung minyak sekitar 250 bph pada jepitan 40/64. Anggaran pengeboran sekitar US$ 4,2 juta. Didik Susilo, Asset 4 General Manager Pertamina EP menjelaskan dengan keberhasilan pengeboran di dua lokasi ini membawa Asset 4 mencapai produksi 120,3% dari target tahun 2017 sebesar 12.255 bph. 

"Jadi kumulatif produksi per tanggal 11 November 2017 mencapai 14.744 bph dan produksi gas mencapai 157.19 mmscfd," kata dia dalam siaran pers, Rabu (22/11).

Kontan, Page-14, Thursday, Nov 23, 2017

Wednesday, November 22, 2017

RPS - Pertamina EP Holds Journalism School



The association of journalists who are members of Ronggolawe Press Solidarity (RPS) of Tuban District held a basic journalism school at Madrasah Aliyah (MA) Islamiyah Senori for two consecutive days, Wednesday-Thursday (15-16 / 11). The activity is in cooperation with PT Pertamina Ep Asset 4 Cepu.

Chairman of the RPS, Khoirul Huda said there were 30 students who attended this elementary school journalism. During the training, they are provided with some materials, ranging from basic journalism, reporting and interviewing techniques, photography, videography, and news writing techniques.

"The press is not only looking for news, but also educating the community, so in this training we also want to be able to share so that students who participate better understand the science of journalism," explained Huda greeting familiar.

Huda revealed that this journalism school is the first time implemented in Senori area and is an implementation program to give responsibility to educate the community, especially school students. In the future journalistic school activities will be held in other schools within the next weeks.

"Once here, continued in SMA Negeri Kenduruan," he added.

The two locations were chosen as the location of journalism school because its area happened to be adjacent to ring 1 Pertamina EP Asset 4 Cepu.

IN INDONESIA

RPS - Pertamina EP Gelar Sekolah Jurnalistik


Perkumpulan wartawan yang tergabung dalam Ronggolawe Press Solidarity (RPS) Kabupaten Tuban menggelar sekolah jurnalistik tingkat dasar di Madrasah Aliyah (MA) Islamiyah Senori selama dua hari berturut-turut, Rabu-Kamis (15-16/11). Kegiatan tersebut bekerja sama dengan PT Pertamina Ep Asset 4 Cepu.

Ketua RPS, Khoirul Huda mengatakan ada 30 siswa yang mengikuti sekolah jurnalistik tingkat dasar ini. Selama mengikuti pelatihan, mereka dibekali beberapa materi, mulai dari dasar jurnalistik, teknik reportase dan wawancara, fotografi, videografi, dan teknik menulis berita.

"Fungai pers tak hanya mencari berita, namun juga mengedukasi masyarakat. Sehingga, dalam pelatihan ini kami juga ingin bisa berbagi agar siswa yang ikut lebih memahami ilmu jurnalistik," terang Huda sapaan akrabnya.

Huda mengungkapkan jika sekolah jurnalistik ini baru pertama kali dilaksanakan di wilayah Senori dan merupakan program implementasi untuk memberikan tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat, khusunya pelajar sekolah. Ke depan kegiatan sekolah jurnalistik akan dilaksanakan di sekolah lain dalam waktu minggu kedepan.

"Setelah di sini, dilanjut di SMA Negeri Kenduruan," tambahnya.

Dua lokasi itu dipilih sebagai lokasi digelarnya sekolah jurnalistik karena wilayahnya kebetulan berdekatan dengan ring 1 Pertamina EP Asset 4 Cepu.

Harian Bangsa, Page-9, Thursday, Nov 16, 2017

Tuesday, November 14, 2017

For Two Management Areas Working Block Tuban



Defined After JOB PPEJ Contract Ends

The Working Area (WK) of TUBan Block is planned to be divided into two. This is done after the Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) contract as the operator of the Tuban Block expires in February 2018.

However, the Special Unit for Upstream Oil and Gas Business Unit (SKK Migas) has not yet determined who will manage the Tuban Block to be determined when the contract expires.

Head of Representative of Migas Migas Jabanusa Ali Masyhar stated that WK will be returned to the government and then managed by a new company.

"It will tend to be divided into two, Sukowati field will be taken over Pertamina EP Asset 4 and Mudi field may be taken Pertamina subsidiary, Pertamina Hulu Energi (PHE)," he explained.

However, he asserted that the scheme is still possible, The consideration is the proximity of the region. The decision will be determined after the contract expires.

"More or less like that. But, it can not be sure because it has not been determined "said Ali.

WK Tuban block covers the regencies of Tuban, Bojonegoro, Gresik and Lamongan. The first reserve in the block was discovered in April 1994 and named Mudi field located in Tuban. The next discovery in 2001 known as Sukowati field is located in Bojonegoro.

Ali explained, the highest production JOB PPEJ occurred in 2012. Namely, reaching 48 thousand barrels of oil per day (BOPD). A total of 35 wells are actively managed by JOB PPEJ to date. The details are Sukowati field 26 wells and Mudi 9 wells field.

Currently the field contains more water than oil. At Sumur Mudi, the water is produced 18 thousand- 19 thousand barrel water per day (BWPD). Oil production is only 1,100-1,200 BOPD. As for Sukowati well, its water production is 19 thousand-20 thousand BWPD and oil is 8,700-8,900 BOPD.

"In East Java, the largest contribution is still held by Banyu Urip field with the realization of 200 thousand BOPD-206 thousand BOPD. national production of 800 thousand BOPD-815 thousand BOPD " Ali said.

According to him, the increase in national oil production is in need of innovation. Especially to attract investment of new working areas and new wells.

IN INDONESIA


Bagi Dua Pengeloaan Wilayah Kerja Blok Tuban  

Ditetapkan Setelah Kontrak JOB PPEJ Berakhir

Wilayah Kerja (WK) BlokTuban direncanakan segera dibagi menjadi dua. Hal tersebut dilakukan setelah kontrak Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) sebagai operator Blok Tuban berakhir pada Februari 2018.

Meski begitu, pihak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) belum memastikan siapa yang akan mengelola Blok Tuban akan ditetapkan saat kontrak habis.

Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa Ali Masyhar menyatakan, WK akan dikembalikan ke pemerintah dan selanjutnya dikelola perusahaan baru. 

"Kabarnya akan cenderung dibagi menjadi dua. Lapangan Sukowati akan diambil alih Pertamina EP Asset 4 dan lapangan Mudi mungkin diambil anak perusahaan Pertamina, yaitu Pertamina Hulu Energi (PHE)," jelasnya.

Namun, dia menegaskan bahwa skema tersebut masih bersifat kemungkinan, Pertimbangannya adalah kedekatan wilayah. Keputusannya akan ditetapkan setelah masa kontrak berakhir. 

”Kurang lebih akan seperti itu. Tapi, memang belum bisa pasti karena belum ditetapkan" ujar Ali.

WK Blok Tuban meliputi wilayah Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Gresik, dan Lamongan. Cadangan pertama di blok tersebut ditemukan pada April 1994 dan diberi nama lapangan Mudi yang terletak di Tuban. Penemuan berikutnya pada 2001 yang dikenal dengan nama lapangan Sukowati yang terletak di Bojonegoro.

Ali memaparkan, produksi tertinggi JOB PPEJ terjadi pada 2012. Yakni, mencapai 48 ribu barrel oil per day (BOPD). Total 35 sumur yang aktif dikelola JOB PPEJ sampai saat ini. Perinciannya, lapangan Sukowati 26 sumur dan lapangan Mudi 9 sumur.

Saat ini lapangan tersebut lebih banyak mengandung air daripada minyak. Di Sumur Mudi, air yang ikut diproduksi 18 ribu- 19 ribu barrel water per day (BWPD ). Produksi minyak hanya 1.100-1.200 BOPD. Adapun di Sumur Sukowati, produksi airnya 19 ribu-20 ribu BWPD dan minyak 8.700- 8.900 BOPD. 

"Di wilayah Jatim, kontribusi terbesar masih dipegang lapangan Banyu Urip dengan realisasi 200 ribu BOPD-206 ribu BOPD. Sedangkan produksi secara nasional 800 ribu BOPD-815 ribu BOPD" kata Ali.

Menurut dia, peningkatan produksi minyak nasional sangat memerlukan inovasi. Terutama untuk menarik investasi wilayah kerja baru dan sumur baru.

Jawa Pos, Page-6, Tuesday, Nov 14, 2017

Saturday, November 11, 2017

Environmental Damage The Old Well is getting worse



The environmental damage in the old oil wells in Kedewan sub-district, Bojonegoro regency, is getting worse. The level of damage reached 80 percent and there is no handling.

"The environmental damage, following a review by the Environmental Services (DLH) team in a number of villages in Kedewan Sub-district, on an area of ​​10 hectares with no greening at the level of environmental destruction of about 80 percent," said the Head of the Environment Agency ) District government Bojonegoro, Nurul Azizah (9/11).

Until now, there has been no treatment to overcome environmental damage in the local area contaminated with crude oil waste (crude oil). He said that PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Central Java, has already made an environmental impact analysis (EIA) document, but it has not been completed yet.

"The compilation of the environmental impact assessment has not been completed because there are still documents to be completed," She said.

According Nurul, waste disposal from crude oil production in the local area immediately to the ground, to cause the soil to be shiny black.

"The worry of waste from old wells into the river, then pollute the environment of the population. Especially if the waste into Bengawan Solo, of course will harm the community, "She said.

IN INDONESIA

Kerusakan Lingkungan Sumur Tua Makin Parah


Kerusakan lingkungan di kawasan sumber minyak sumur tua di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, semakin parah. Tingkat kerusakannya mencapai 80 persen dan belum ada penanganan.

“ Kerusakan lingkungan tersebut, setelah dilakukan peninjauan oleh tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, di areal seluas 10 hektare yang sama sekali tidak ada penghijauan dengan tingkat kerusakan lingkungan sekitar 80 persen,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah kabupaten Bojonegoro, Nurul Azizah (9/11).

Hingga saat ini, belum ada penanganan untuk mengatasi kerusakan lingkungan di kawasan setempat yang tercemar limbah minyak mentah (crude oil). Ia mengatakan, bahwa PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, sudah membuat dokumen analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal), tetapi belum selesai.

“ Penyusunuan analisa mengenai dampak lingkungan belum selesai karena masih ada dokumen yang harus dilengkapi,” ujarnya.

Menurut Nurul, pembuangan limbah dari produksi minyak mentah di kawasan setempat langsung ketanah, hingga mengakibatkan tanah menjadi hitam mengkilap.

“ Yang dikhawatirkan limbah dari sumur tua masuk ke sungai, kemudian mencemari lingkungan penduduk. Apalagi kalau sampai limbah masuk ke Bengawan Solo, tentunya akan merugikan masyarakat, “ ujarnya.

Bhirawa, Page-8, Friday, November 10, 2017

Friday, October 27, 2017

Pertamina Take the Field of Geo Cepu Indonesia



PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, a subsidiary of PT Pertamina operating in the provinces of Central Java and East Java continues to increase oil and gas production. One of his efforts is to increase the field production of PT Geo Cepu Indonesia's former joint operation contract which is currently in bankruptcy.

After PT Geo Cepu Indonesia went bankrupt, the former KSO field was abandoned since last August. That is why PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field takes over management in September 2017.

"Since the abandonment of KSO Geo Cepu Indonesia in August 2017, the production of only 200 barrels per day and alhamdulillah in the period of October 2017 we have reached above 700 barrels per day," said Heru Irianto, Manager of PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, Thursday (26/10).

To increase production in the field, Pertamina perform several stages. Scale priority on the largest potential gain of production for treatment, then by turning on the wells that died. In addition, Pertamina cooperates with mining communities to restore wells or state assets previously managed by the population. The year-end target of this field production is 1,080 barrels per day.

"We hope, the result is greater than the target," he said.

Starting from October 24, 2017, Cepu Field's total production realization is above 2,200 barrels per day or about 115% of the average Cepu Field oil production target of 1,862 bph. Gas production, meanwhile, reached 68.7 million cubic feet of gas per day (mmscfd) with a gas sales rate of 42.5 mmscfd.

IN INDONESIA

Pertamina Ambil Lapangan Geo Cepu Indonesia


PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, anak usaha PT Pertamina yang beroperasi di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur terus meningkatkan produksi migas. Salah satu upayanya adalah meningkatkan produksi lapangan eks kerjasama operasi (KSO) PT Geo Cepu Indonesia yang saat ini dalam pailit. 

Setelah PT Geo Cepu Indonesia pailit, lapangan eks KSO itu terbengkalai sejak Agustus lalu. Itu sebabnya PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field mengambilalih pengelolaan pada September 2017. 

"Sejak ditinggalkan KSO Geo Cepu Indonesia di bulan Agustus 2017, produksi eksisting hanya 200 barel per hari dan alhamdulillah pada periode bulan Oktober 2017 kita sudah mencapai di atas 700 barel per hari," ujar Heru Irianto, Manajer PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field, Kamis (26/10). 

Untuk meningkatkan produksi di lapangan tersebut, Pertamina melakukan beberapa tahapan. Skala prioritas pada potensi terbesar gain produksi untuk perawatan, kemudian dengan menghidupkan sumur-sumur yang mati. Selain itu Pertamina bekerjasama dengan masyarakat penambang untuk mengembalikan sumur-sumur atau aset-aset negara yang sebelumnya dikelola penduduk. Target akhir tahun produksi lapangan ini sebesar 1.080 barel per hari. 

"Kami berharap, hasilnya lebih besar dari target tersebut," katanya. 

Terhitung sejak 24 Oktober 2017, total realisasi produksi Cepu Field di atas 2.200 barel per hari atau sekitar 115% dari target rata-rata produksi minyak Cepu Field setahun sebesar 1.862 bph. Sementara produksi gas, mencapai 68,7 juta kaki kubik gas per hari (mmscfd) dengan tingkat penjualan gas terserap 42,5 mmscfd.

Kontan, Page-14, Friday, October 27, 2017

Tuesday, October 3, 2017

Receivers Turn to Pertamina EP



The step of the curator team of PT Geo Cepu Indonesia to hunt down the assets of the bankrupt debtor now leads to PT Pertamina EP The subsidiary of PT Pertamina is claimed to have US $ 27 million to Gea Cepu.

In fact, the team of curators of PT Geo Cepu Indonesia are considering making a legal effort to Pertamina EP to collect unrecovered assets that have not been paid to the bankrupt debtor. The reason, these assets can be used as a bankrupt budel to pay obligations to the creditors. One of the bankruptcy curators Geo Cepu Risma Situmorang said PT Pertamina EP has not paid the results of oil drilling process because Geo Cepu does not meet the target set by Pertamina.

In fact, both have been working together through the scheme of Cooperation Cooperation (KSO) since 2013. Thus, the cost is not paid by Pertamina EP accumulate up to US $ 27 million. Geo Cepu claimed to spend considerable funds for the process of drilling, diesel and vendor costs. As a result, Geo Cepu has constraints to pay its obligations to vendors.

"The curator will see if the legal effort to unrecovered assets could increase the bankruptcy of the bankrupt must be done," he said on Monday (2/10) Not to mention that Pertamina EP sent a unilateral letter of termination to Geo Cepu. Cepu last August.Later, the letter received by the curator in early September.

Risma said that his party will initiate an intense meeting with Pertamina EP and Geo Cepu. Meanwhile, the solution is Geo Cepu able to bring investors to continue the work of oil drilling or going concern scheme. While waiting, he asked Pertamina EP to better understand the condition of Geo Cepu.

Meanwhile, PT Pertamina EP admitted to having cut off the KSO relationship with Geo Cepu Indonesia due to the bankruptcy status received by Geo Cepu on August 28, 2017.

Public Relation Manager of PT Pertamina EP Muhammad Baron confirmed the company cut off the work contract of Cepu Block with Geo Cepu. He considered that PT Geo Cepu Indonesia did not perform its duties as an executive and manager of upstream oil and gas activities in the mining work area (WKP) of Cepu Block. These areas include Bojonegoro, Tuban and Blora. Not to mention, Geo Cepu also does not perform obligations to its creditors.

"PT Geo Cepu Indonesia has made a default because it is not able to carry out activities according to the contract," he said.

Therefore, the activities in Cepu Block are managed entirely by PT Pertamina EP as of September 1, 2017. He requested that Geo Cepu not link its bankruptcy with Pertamina EP. He refused if the company is considered not to pay unrecovered assets to PT Geo Cepu. Because, Geo Cepu only contracted as a manager, so do not have any assets. Baron also assumes Pertamina EP has the right to terminate the cooperation before the contract expires in 2033.

With the bankruptcy granted by the court, Geo Cepu certainly has an obligation to its creditors. Nevertheless, the Baron objected when problems with third parties were connected with Pertamina EP. He invited if there is a legal effort to the company. It respects the litigation, provided there is evidence that can be legally accountable.

"We just ask this issue not to be reversed the responsibility and the truth between Pertamina EP and Geo Cepu," he concluded.

WAY OUT

Geo Cepu lawyer Duma Hutapea said bankruptcy is the best way to resolve bankruptcy debtor. The debtor will be cooperative in undergoing bankruptcy proceedings. The Company has submitted the list of assets to the curator team, including bank guarantees, some machines, and unrecovered assets from Pertamina EP.

"Because now we are bankrupt then unrecovered assets become debtor's property to be distributed to creditors," he said. The assets, he said, are rights retained by Pertamina EP.

In the work agreement, Pertamina EP will pay its right if Geo Cepu fulfill the production target. This contract is valid until 2033. Geo Cepu Indonesia is bankrupt after the peace agreement is canceled by one of its creditors PT Garda
Satria Indonesia.

Garda Satria admitted to not getting the payment as written in the peace proposal. The request for cancellation was granted because Geo Cepu proved to be disobeying the contents of the peace plan, especially to the cancellation applicant, so the debtor automatically went bankrupt.

Geo Cepu is included in the postponement period of debt payment obligation (PKPU) on April 2nd, 2016. Furthermore, the debtor's peace plan was approved on I August 2017.

IN INDONESIA

Kurator Berpaling ke Pertamina EP


Langkah tim kurator PT Geo Cepu Indonesia untuk memburu aset debitur pailit kini mengarah ke PT Pertamina EP Anak usaha PT Pertamina itu diklaim punya kewajiban US$ 27 juta ke Gea Cepu.

Bahkan, tim kurator PT Geo Cepu Indonesia mempertimbangkan untuk melakukan upaya hukum kepada Pertamina EP untuk menagih unrecouered asset yang belum dibayarkan kepada debitur pailit. Pasalnya, aset tersebut dapat dijadikan sebagai budel pailit untuk membayar kewajiban kepada para kreditur. Salah satu kurator kepailitan Geo Cepu Risma Situmorang mengatakan PT Pertamina EP belum membayarkan hasil proses pengeboran minyak karena Geo Cepu tidak memenuhi target yang dipatok Pertamina.

Padahal, keduanya telah bekerja sama melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) sejak 2013. Dengan begitu, biaya yang tidak dibayarkan oleh Pertamina EP menumpuk hingga US$ 27 juta. Geo Cepu mengaku mengeluarkan dana yang cukup besar untuk proses pengeboran, solar dan biaya vendor. Alhasil, Geo Cepu memiliki kendala untuk membayar kewajibannya kepada para vendor. 

“Kurator akan melihat jika upaya hukum terhadap unrecovered asset itu bisa meningkatkan budel pailit maka harus dilakukan," katanya, Senin (2/10). Belum lagi, Pertamina EP mengirimkan surat pemutusan kontrak kerja kepada Geo Cepu secara sepihak. Surat itu ditujukan kepada Geo Cepu Agustus lalu. Selanjutnya, surat diterima kurator pada awal September.

Risma berujar pihaknya akan menginisiasi pertemuan intens dengan Pertamina EP dan Geo Cepu. Adapun, solusinya adalah Geo Cepu mampu mendatangkan investor untuk melanjutkan pengerjaan pengeboran minyak atau skema going concern. Sembari menunggu, dia meminta Pertamina EP untuk lebih memahami kondisi Geo Cepu.

Sementara itu, PT Pertamina EP mengakui telah memutus hubungan KSO dengan Geo Cepu Indonesia Iantaran status pailit yang diterima Geo Cepu pada 28 Agustus 2017.

Public Relation Manager PT Pertamina EP Muhammad Baron membenarkan perseroan memutus kontrak pengerjaan Blok Cepu dengan Geo Cepu. Dia menilai PT Geo Cepu Indonesia tidak melakukan kewajibannya sebagai pelaksana dan pengelola kegiatan sektor hulu minyak dan gas di wilayah kerja pertambangan (WKP) Blok Cepu. Wilayah ini meliputi Bojonegoro, Tuban dan Blora. Belum lagi, Geo Cepu juga tidak melaksanakan kewajiban kepada para krediturnya. 

“PT Geo Cepu Indonesia telah melakukan wanprestasi karena tidak mampu melaksanakan kegiatan sesuai kontrak," katanya.

Oleh karena itu, kegiatan di Blok Cepu seluruhnya dikelola oleh PT Pertamina EP per 1 September 2017. Dia meminta Geo Cepu tidak mengkaitkan kepailitannya dengan Pertamina EP. Dia menolak apabila perseroan dianggap tidak membayarkan unrecovered asset kepada PT Geo Cepu. Pasalnya, Geo Cepu hanya dikontrak sebagai pengelola, sehingga tidak memiliki aset satu pun. Baron juga beranggapan Pertamina EP berhak memutus kerja sama sebelum kontrak berakhir pada 2033.

Dengan dikabulkanya pailit oleh pengadilan, Geo Cepu tentu memiliki kewajiban kepada para krediturnya. Kendati begitu, Baron keberatan apabila masalah dengan pihak ketiga disangkutpautkan dengan Pertamina EP. Dia mempersilakan jika ada upaya hukum kepada perseroan. Pihaknya menghormati proses pengadilan, asalkan ada bukti yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.

“Kami hanya minta masalah ini tidak diputarbalikkan tanggung jawab dan kebenaran antara Pertamina EP dan Geo Cepu,” pungkasnya.

JALAN KELUAR

Kuasa hukum Geo Cepu Duma Hutapea berujar kepailitan adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan kepailitan debitur. Debitur akan bersifat kooperatif dalam menjalani proses kepailitan. Perseroan telah menyerahkan daftar aset kepada tim kurator antara lain bank garansi, beberapa mesin, dan unrecovered asset dari Pertamina EP.

“Karena sekarang kami sudah pailit maka unrecovered asset menjadi harta debitur untuk nantinya dibagikan kepada kreditur,” katanya. Aset tersebut, ujarnya adalah hak-hak yang masih ditahan oleh Pertamina EP.

Dalam perjanjian kerja, Pertamina EP akan membayarkan haknya apabila Geo Cepu memenuhi target produksi. Kontrak ini berlaku hingga 2033. Geo Cepu Indonesia bersatus pailit setelah perjanjian perdamaian dibatalkan oleh salah satu krediturnya PT Garda Satria Indonesia.

Garda Satria mengaku tidak mendapatkan pembayaran sesuai dengan yang tertulis di proposal perdamaian. Permohonan pembatalan dikabulkan lantaran Geo Cepu terbukti tidak menaati isi rencana perdamaian, khususnya kepada pemohon pembatalan, sehingga debitur otomatis berstatus pailit.

Geo Cepu masuk dalam masa penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) pada II April 2016. Selanjutnya, rencana perdamaian debitur telah disahkan pada I Agustus 2017 lalu. 

Bisnis Indonesia, Page-11, Tuesday, October 3, 2017

Friday, September 29, 2017

Pertamina Ep Socialization to Citizens



Pertamina EP Asset 4 Cepu re-disseminates the planned drilling activities of Tapen Field well field located in Sidoharjo Village, Senori Sub-district, Tuban Regency. The socialization presented representatives of Sidoharjo villagers who were accompanied by the local Sub District Leadership Communication Forum (Forkopimca).

In the socialization, in addition to submitting drilling plans, also discussed about perioritas skil and non skil labor which amounted to 41 people. Camat Senori, Tuban district government, Sugeng Purnomo said, there are several points submitted by the company. The meeting emphasized the agreement on skill and non-skill labor. 

    While the workforce to be recruited in the drilling process required as many as 41 people. Meanwhile, for another PT (sub cooperation cooperation) with Pertamina EP will soon informated soon to the village, so that the needs of local labor can be ascertained.

"In addition to the labor agreement, Pertamina EP promised that in the future it will conduct intensive communication, especially the cooperation of the company with the areas of the villages entering the ring zone have an impact on the activities of the company, especially in improving the welfare the level of the economy, "said Sugeng so familiar greeting.

He added, for the implementation of drill mobilization done for 14 days ahead. "Mobilization plans today are up to 14 days ahead," he said.

Confirmed separately, Public Relations or Government & Public Relation Assistant Manager of PT Pertamina EP, Pandjie Galih Anoraga, has not provided answers related to the results of meeting with a number of villagers Sidoharjo, District Senori-Tuban.

IN INDONESIA

Pertamina Ep Sosialisasi pada Warga


Pertamina EP Asset 4 Cepu kembali melakukan sosialisasi rencana kegiatan pengeboran sumur minyak Lapangan Tapen yang berlokasi di Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Sosialisasi tersebut menghadirkan sejumlah perwakilan warga Desa Sidoharjo yang didampingi Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) setempat.

Dalam sosialisasi tersebut, selain menyampaikan rencana pengeboran, juga dibahas tentang perioritas tenaga kerja skil dan non skil yang berjumlah 41 orang. Camat Senori, Pemerintah kabupaten Tuban, Sugeng Purnomo mengatakan, ada beberapa poin yang disampaikan oleh perusahaan. Pertemuan itu menekankan pada kesepakatan tentang tenaga kerja skill dan non skill. 

      Sementara tenaga kerja yang akan direkrut dalam proses pengeboran dibutuhkan sebanyak 41 orang. Sedangkan, bagi PT yang lain (sub kerjasama operasi) dengan Pertamina EP akan segera diinfokan secepatnya kepada desa, agar kebutuhan tenaga kerja lokal bisa dipastikan.

"Selain kesepakatan tenaga kerja, Pertamina EP berjanji kedepannya akan lakukan komunikasi intensif. Terutama kerjasama perusahan dengan wilayah desa - desa yang masuk zona ring berdampak aktifitas kegiatan perusahaan. Terlebih, dalam peningkatan kesejahteraan taraf perekonomian," kata Sugeng begitu sapaan akrabnya.

Ia menambahkan, untuk pelaksanaan mobilisasi pengeboran dilakukan selama 14 hari kedepan. "Rencana Mobilisasi hari ini sampai 14 hari kedepan," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Humas atau Government & Public Relation Assistant Manager PT Pertamina EP, Pandjie Galih Anoraga, belum memberikan jawaban terkait hasil pertemuan dengan sejumlah warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori-Kabupaten Tuban.

Harian Bangsa, Page-9, Friday, Sept 29, 2017

Monday, September 25, 2017

Pertamina EP Drilling Prime Well N2



PT Pertamina EP Asset 4 conducted offshore drilling in Sumur Poleng N2, last weekend. Prior to drilling, this subsidiary of PT Pertamina performed the final checks on team and equipment readiness.

Director of Operations and Production, Chalid Said Salim monitored the preparation ahead of drilling. In addition to monitoring the team's readiness, he also checked the equipment to be used.

"Today I represent the management of PT Pertamina EP want to know how the condition of the team in the field, and of course the readiness of equipment to be used for offshore drilling prime in Poleng Field," Chalid said in a press statement yesterday.

The location of the well to be drilled, Chalid said, is named Poleng N2 or CW-12H well which has the surface coordinates X: 70-8,283.73; Y: 9259.346.09. Drilling is estimated to take up to 45 days ahead with a target of 9,000 feet depth.

"Insha Allah with the beginning of prayer together and good faith and support of all parties, we are this drilling project," he explained.

Explained, this drilling activity is a form of positive synergy between Upstream PT Pertamina Subsidiary, PT Pertarnina EP and PT Pertamina Hulu Energi. The cost in this project reached 15 million US dollars.

"This excellent synergy is mutually supportive of the implementation of this activity. Especially for PT Pertamina EP, which is the first time to conduct offshore drilling, this is a learning process for all related functions in planning, preparation and execution, "he explained.

Through the activities, Chalid said, the corporation hopes to produce 700 barrels of oil per day and 1.2 million cubic feet of gas per day. Meanwhile, General Manager of PT Pertamina EP, Didik Susilo said, Asset 4 is one of the most complete assets because in addition to having an oil field, there are also 3 Gas Production Centers CPP Gundih, CPP Donggi and CPP Matindok. In addition, in Asset 4 there is also a field on land and offshore like the one in Poleng Field. Poleng Field entered PT Pertamina EP approximately 4 years ago.

"In the same place, Poleng Field Manager, Charles S Siallagan explained before drilling, it has prepared a special team for both technical and non technical teams for smooth operation.

"We really hope this drilling runs smoothly and can increase the production of PT Pertamina EP in particular and nationally in general. For that we ask for support from all parties for drilling offshore is running smoothly and zero accident, "said Charles.

IN INDONESIA

Pertamina EP Mengebor Sumur Perdana N2


PT Pertamina EP Asset 4 melakukan pengeboran perdana lepas pantai di Sumur Poleng N2, akhir pekan lalu. Sebelum melakukan pengeboran, anak perusahaan PT Pertamina ini melakukan pengecekan terakhir terkait kesiapan tim dan peralatan.

Direktur Operasi dan Produksi, Chalid Said Salim memantau langsung persiapan jelang pengeboran. Selain memantau kesiapan tim, dia juga mengecek peralatan yang akan dipakai.

”Hari ini saya mewakili manajemen PT Pertamina EP ingin mengetahui bagaimana kondisi tim di lapangan, dan tentunya kesiapan peralatan yang akan digunakan untuk pemboran lepas pantai perdana di Poleng Field,” ujar Chalid dalam keterangan persnya, kemarin.

Lokasi sumur yang akan dibor, kata Chalid, bernama Poleng N2 atau sumur CW-12H yang memiliki koordinat permukaan X : 70-8,283.73 ; Y : 9.259.346,09. Pengeboran diperkirakan memakan waktu hingga 45 hari kedepan dengan target kedalaman 9.000 feet. 

”Insya Allah dengan diawali doa bersama dan itikad baik serta dukungan seluruh pihak, kami proyek pengeboran ini,” terangnya. 

Dijelaskan, kegiatan pengeboran ini merupakan wujud sinergi positif antar Anak Perusahaan Hulu PT Pertamina yaitu PT Pertarnina EP dan PT Pertamina Hulu Energi. Adapun biaya dalam proyek ini mencapai 15 juta dollar AS.

”Sinergi yang sangat baik ini saling mendukung terlaksananya kegiatan ini. Terutama bagi PT Pertamina EP yang baru pertama kali melakukan pemboran lepas pantai, hal ini merupakan proses pembelajaran bagi semua fungsi terkait dalam perencanaan, persiapan dan eksekusi,” jelasnya.

Melalui kegiatan, kata Chalid, korporasi berharap mampu menghasilkan 700 Barel Minyak Per Hari dan 1,2 Juta Kaki Kubik Gas Per Hari. Sementara itu, General Manager PT Pertamina EP, Didik Susilo mengatakan, Asset 4 merupakan salah satu asset yang paling lengkap dikarenakan selain memiliki lapangan minyak, ada juga 3 Pusat Produksi Gas yaitu CPP Gundih, CPP Donggi dan CPP Matindok.  Selain itu, di Asset 4 juga ada lapangan di darat serta di lepas pantai seperti yang ada di Poleng Field. Poleng Field masuk ke PT Pertamina EP kurang lebih 4 tahun yang lalu.

”Ditempat sama, Poleng Field Manager, Charles S Siallagan menjelaskan sebelum melakukan pengeboran, pihaknya telah mempersiapkan tim khusus baik untuk tim teknis maupun non teknis demi kelancaran operasi.

“Kami sangat berharap pengeboran ini berjalan lancar dan bisa menambah produksi PT Pertamina EP pada khususnya dan secara nasional pada umumnya. Untuk itu kami mohon dukungan dari seluruh pihak agar pemboran lepas pantai ini berjalan lancar dan zero accident,” tandas Charles.

Radar Gresik, Page-4, Monday, Sept 25, 2017

Friday, September 22, 2017

Target 700 Barrels of Oil per Day



Wells of Poleng in Madura Strait Start Drilling

PT Pertamina EP declared a N2 pole well in an offshore Madura Strait water refinery, drilling its prime on Thursday (21/9).

PT Pertamina EP's Operations and Production Director Chalid Said Salim, along with Asset 4 PT Pertamina EP management, has made final checks on team preparedness and equipment ahead of drilling wells on Wednesday (20/9).

"want to make sure the team conditions on the ground, and of course the readiness of the ground," Chalid said.

The location of the well to be drilled, named Poleng N2 or Well CW-12H which has the surface coordinate X: 708,283.73; Y: 9259.346.09. It is estimated that the duration of workmanship reaches 45 days with a target depth of 9,000 ft and estimated cost of 15 million US dollars (US). This drilling is a synergy between PT Pertamina's upstream subsidiaries, PT Pertamina EP and PT Peitamina Hulu Energi.

"This excellent synergy supports the implementation of activities, especially for PT Pertamina EP, which is the first time to drill offshore," said Chalid.

Drilling results are targeted to produce 700 barrels of oil per day and 1.2 million cubic feet of gas per day. In addition, the drilling also aims to add hydrocarbon absorption points in the CW area of ​​the Kujung structure.

Didik Susilo, Asset 4 General Manager of PT Pertamina EP said that Asset 4 is one of the most complete assets because in addition to having oil field, there are also three gas production centers CPP Gundih, CPP Donggi and CPP Matindok.

"Then in Asset 4 there is also a field on land as well as offshore as it is in Poleng Field.Pengeng Field entered PT Pertamina EP about four years ago," explained Didik.

"Hopefully this drilling results in accordance with targets that have been calculated previously even higher," added Didik.

Charles S Siallagan, Poleng Field Manager explains the Asset 4 Poleng Field team is optimistic with the drilling of Poleng N.

"We expect this drilling to run smoothly and can increase the production of PT Pertamtna EP in particular and nationally in general, "Charles said.

IN INDONESIA

Target 700 Barel Minyak per Hari


Sumur Poleng di Selat Madura Mulai Pengeboran

PT Pertamina EP menyatakan sumur poleng N2 di kilang lepas pantai perairan Selat Madura, melakukan pengeboran perdana pada Kamis (21/9).

Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina EP, Chalid Said Salim, bersama manajemen Asset 4 PT Pertamina EP telah melakukan pengecekan terakhir terkait kesiapan tim dan peralatan jelang pengeboran Sumur, Rabu (20/9).   

"ingin memastikan kondisi tim di lapangan, dan tentunya kesiapan peraratan," kata Chalid.

Lokasi sumur yang akan dibor, bernama Poleng N2 atau Sumur CW-12H yang memiliki koordinat permukaan X : 708,283.73 ; Y: 9.259.346,09. Diperkirakan durasi pengerjaan mencapai 45 hari dengan target kedalaman mencapai 9.000 ft dan estimasi biaya mencapai 15 juta dolar Amerika Serikat (AS). Pengeboran ini merupakan wujud sinergi antar anak perusahaan hulu PT Pertamina yaitu PT Pertamina EP dan PT Peitamina Hulu Energi. 

"Sinergi yang sangat baik ini saling mendukung terlaksananya kegiatan terutama bagi PT Pertamina EP yang baru pertama kali melakukan pemboran lepas pantai," jelas Chalid.

Hasil pengeboran ditargetkan mampu menghasilkan 700 barel minyak per hari dan 1,2 juta kaki kubik gas per hari. Selain itu pemboran ini juga bertujuan untuk menambah titik serap hidrokarbon di area CW di struktur Kujung.

Didik Susilo, Asset 4 General Manager PT Pertamina EP mengatakan bahwa Asset 4 merupakan salah satu aset yang paling lengkap dikarenakan selain memiliki lapangan minyak, ada juga tiga pusat produksi gas yaitu CPP Gundih, CPP Donggi dan CPP Matindok.

"Kemudian di Asset 4 juga ada lapangan di darat serta di lepas pantai seperti yang ada di Poleng Field ini. Poleng Field masuk ke PT Pertamina EP kurang lebih empat tahun yang lalu," jelas Didik. 

"Semoga hasil pemboran ini sesuai dengan target yang telah diperhitungkan sebelumnya bahkan lebih tinggi lagi," tambah Didik.

Charles S Siallagan, Poleng Field Manager menjelaskan tim Asset 4 Poleng Field optimistis dengan pemboran Poleng N. 

"Kami berharap pemboran ini berjalan lancar dan bisa menambah produksi PT Pertamtna EP pada khususnya dan secara nasional pada umumnya," kata Charles.

Surya, Page-3, Friday, Sept 22, 2017

Drill Prime Well Poleng



PT Pertamina EP today (21/9) began to drill prime Poleng wells located in the eastern Java Sea. Drilling is estimated to be 45 days long with a target of 9,000 feet depth.

Director of Operations and Production of PT Pertamina EP Chalid Said Salim said the USD 15 million project is expected to contribute positively to oil and gas production in East Java. The drilling is estimated to produce 700 barrels of oil per day and 1.2 million cubic feet of gas per day.

"Drilling is also aimed at adding hydrocarbon absorption points in the CW area in the Kujung structure," he said yesterday (20/9).

Location The well to be drilled is named Poleng N2 or CW-12H well. The drilling is a synergy of two Pertamina subsidiaries namely Pertamina EP and Pertamina Hulu Energi. Field Manager of Poleng Charles S. Siallagan added, Asset 4 Poleng Field team has reviewed the personal readiness and drilling equipment.

IN INDONESIA


Bor Perdana Sumur Poleng


PT Pertamina EP hari ini (21/9) mulai melakukan pengeboran perdana Sumur Poleng yang berada di Laut Jawa bagian timur. Pengeboran diperkirakan berdurasi 45 hari dengan target kedalaman 9.000 kaki. 

Direktur Operasi dan Produksi PT Pertamina EP Chalid Said Salim menuturkan, proyek senilai USD 15 juta itu diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap produksi minyak dan gas di Jatim. Pengeboran tersebut diestimasi mampu menghasilkan 700 barel minyak per hari dan 1,2 juta kaki kubik gas per hari. 

"Pengeboran ilu juga bertujuan menambah titik serap ‘hidrokarbon di area CW di struktur Kujung,” katanya kemarin (20/9).

Lokasi Sumur yang akan dibor bernama Poleng N2 atau sumur CW-12H. Pengeboran tersebut merupakan sinergi dua anak usaha Pertamina yakni Pertamina EP dan Pertamina Hulu Energi. Field Manager Poleng Charles S. Siallagan menambahkan, tim Asset 4 Poleng Field telah memeriksa ulang kesiapan personal dan peralatan pengeboran.

Jawa Pos, Page-6, Thursday, Sept 21, 2017

Perform Initial Offshore Drilling in Java Sea



PT Pertamina EP conducted the final check of team readiness and equipment ahead of the offshore drilling wells in Sumur Poleng N2, yesterday (21/09). The check was conducted by Pertamina EP Operations and Production Director, Chalid Said Salim together with Asset 4 PT Pertamina EP management.

"I am representing the management of PT Pertamina EP to know how the condition of the team in the field, and of course the readiness of equipment to be used for offshore drilling prime in Poleng Field," said Chalid while reviewing Rig ENSCO 67 that will be used for drilling at Poleng Field.

Drilled well locations, Chalid added; named Poleng N2 or Well CW-12H having surface co-ordinate X: 708,283.73; Y: 9259.346.09. "Drilling activities with estimated work duration of 45 days with a target of 9,000 ft depth and estimated cost of USD 15 Million", explains Chalid.

Furthermore, Chalid said, this drilling is a form of positive synergy between Upstream Subsidiary PT Pertamina PT Pertamina EP and PT Pertamina Hulu Energi.

"Through this drilling activity is expected to produce 700 barrels of oil per day and 1.2 Iuta Leg Cubic Gas Per Day. In addition, the drilling also aims to add hydrocarbon absorption point in the CW area in the Kujung structure, "he explained.

In the same place, Asset 4 General Manager of PT Pertamina EP Didik Susilo said, Asset 4 is one of the most complete assets because in addition to having an oil field, there are also 3 Gas Production Centers CPP Gundih, CPP Donggi and CPP Matindok.

Then, continued Didik in Asset 4 there is also a field on land and offshore like the one in this Poleng Field. Poleng Field entered PT Pertamina EP approximately 4 years ago.

"This is a moment that we have been waiting for for a long time, after Poleng Field has been operating for 4 years with good production level, hopefully this drilling result will be in accordance with previously calculated target even higher", he said.

IN INDONESIA

Lakukan Pemboran Offshore Perdana di Laut Jawa


PT Pertamina EP lakukan pengecekan terakhir kesiapan tim dan peralatan jelang tajak sumur pemboran perdana lepas pantai di Sumur Poleng N2, kemarin (21/09). Pengecekan dilakukan Direktur Operasi dan Produksi Pertamina EP, Chalid Said Salim bersama dengan manajemen Asset 4 PT Pertamina EP.

”Saya mewakili manajemen PT Pertamina EP ingin mengetahui bagaimana kondisi tim di lapangan, dan tentunya kesiapan peralatan yang akan digunakan untuk pemboran lepas pantai perdana di Poleng Field,” ujar Chalid saat meninjau Rig ENSCO 67 yang akan digunakan untuk pemboran di Poleng Field tersebut.

Lokasi sumur yang dibor, tambah Chalid; bernama Poleng N2 atau Sumur CW-12H yang memiliki koordinat permukaan X : 708,283.73 ; Y:9.259.346,09. “Kegiatan pemboran dengan durasi pekerjaan estimasi mencapai 45 hari dengan target kedalaman mencapai 9.000 ft dan perkiraan biaya mencapai USD 15 Juta", jelas Chalid.

Lebih lanjut, Chalid mengatakan, pemboran ini merupakan wujud sinergi positif antar Anak Perusahaan Hulu PT Pertamina yaitu PT Pertamina EP dan PT Pertamina Hulu Energi. 

“Melalui kegiatan pemboran ini diharapkan mampu menghasilkan 700 Barel Minyak Per Hari dan 1,2 Iuta Kaki Kubik Gas Per Hari. Selain itu pemboran ini juga bertujuan untuk menambah titik serap hidrokarbon di area CW di struktur Kujung,” terangnya.

Di tempat yang sama, Asset 4 General Manager PT Pertamina EP Didik Susilo mengatakan, Asset 4 merupakan salah satu asset yang paling lengkap dikarenakan selain memiliki lapangan minyak, ada juga 3 Pusat Produksi Gas yaitu CPP Gundih, CPP Donggi dan CPP Matindok.

Kemudian, lanjut Didik di Asset 4 juga ada lapangan di darat serta di lepas pantai seperti yang ada di Poleng Field ini. Poleng Field masuk ke PT Pertamina EP kurang lebih 4 tahun yang lalu.

"Ini momen yang telah kami nantikan sejak lama. Setelah Poleng Field beroperasi kurang lebih 4 tahun dengan tingkat produksi yang cukup bagus. Semoga hasil pemboran ini sesuai dengan target yang telah diperhitungkan sebelumnya bahkan lebih tinggi lagi", ujarnya.

Harian Bangsa, Page-4, Friday, Sept 22, 2017