google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Navy Bust Illegal Oil Deal - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Wednesday, January 4, 2017

Navy Bust Illegal Oil Deal



    Members of the Navy again thwart illegal oil transactions in Riau Islands waters. Similar transactions recurring and often involve foreign flag vessels. Commander of the Navy Main Base IV / Tanjung Pinang, Riau Islands (Riau) Rear Admiral S Irawan, said members of the Navy captures 6 Hang Tuah boat in the waters of Bintan. When arrested, Monday (2/1), the ship was heading for Indonesia-Singapore border.

    On the hull was found 20 tons of fuel oil, fuel oil for ships, and is expected to be sold illegally. The arrest of six people manned ship that originated from suspicion member of the Navy for ships not recorded sail around the capture site. Therefore, a quick reaction team was deployed to inspect the ship.

    In the investigation are known, the ship did not have any documents for the voyage. In fact, every voyage shall include a series of documents. Moreover, voyage carrying oil. Timber ships have been modified in order to contain a lot of oil. The ship was believed to have repeatedly illegally transporting oil to be sold illegally in the waters of Indonesia ~ Singapore border.

    The ship was not the only one used in the illegal oil transactions at the border. Many times law enforcement in Riau Islands (Riau) to seize ships illegally selling oil in the border waters of Indonesia with Singapore and Malaysia. Stolen oil from Indonesia and sold at the border.

    One of them, Riau Islands Police investigators were investigating the theft of 1.1 million liters of oil from the Motor Tanker (MT) Tabonganen 19. Cargo ship seized Karimun District Attorney was stolen and transferred to MT MT Miss Tough aka Miss Tang II. The theft was revealed after MT Ms. Tang II exploded while fixed in an illegal workshop in Batam. The crew of MT Ms. Tang II declared the oil sold in the Indonesia-Malaysia border.

      Still related to oil, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) to drill the first of -Platform PHE 12 PHE 12 wells-Al trowel (spud in) on December 23, 2016.

    This drilling phase began production in the plan of development of integration in the waters of Madura. This step, said President Director of PT PHE R Mount Sardjono Hadi, here on Tuesday, as early reopening of drilling in WMO block after nearly two years of standstill.

IN INDONESIAN

TNI AL Gagalkan Transaksi Minyak Ilegal

     Anggota TNI AL kembali menggagalkan transaksi minyak ilegal di perairan Kepulauan Riau. Transaksi sejenis selalu berulang dan kerap melibatkan kapal-kapal berbendera asing. Komandan Pangkalan Utama TNI AL IV/Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Kepri) Laksamana Pertama S Irawan, menuturkan, anggota TNI AL menangkap kapal motor Hang Tuah 6 di perairan Bintan. Saat ditangkap, Senin (2/1), kapal itu sedang menuju perbatasan Indonesia-Singapura.

    Di lambung kapal ditemukan 20 ton minyak bakar, minyak untuk bahan bakar kapal, dan diduga akan dijual secara ilegal. Penangkapan kapal berawak enam orang itu bermula dari kecurigaan anggota TNI AL terhadap kapal yang tidak terdata berlayar di sekitar lokasi penangkapan. Karena itu, diterjunkan tim reaksi cepat untuk memeriksa kapal.

    Dalam pemeriksaan diketahui, kapal itu tidak punya dokumen apa pun untuk pelayaran itu. Padahal, setiap pelayaran wajib dilengkapi serangkaian dokumen. Apalagi, pelayaran membawa minyak. Kapal kayu sudah dimodifikasi agar bisa memuat banyak minyak. Kapal itu diduga sudah berkali-kali mengangkut minyak secara ilegal untuk dijual secara ilegal di perairan perbatasan Indonesia~Singapura.
   
    Kapal itu bukan satu-satunya yang digunakan dalam transaksi minyak ilegal di perbatasan. Berkali-kali penegak hukum di Kepulauan Riau (Kepri) menangkap kapal yang menjual minyak secara ilegal di perairan perbatasan Indonesia dengan Singapura dan Malaysia. Minyak dicuri dari Indonesia lalu dijual di perbatasan.

    Salah satunya, penyidik Polda Kepri sedang menyidik pencurian 1,1 juta liter minyak dari Motor Tanker (MT) Tabonganen 19. Muatan tanker sitaan Kejaksaan Negeri Karimun itu dicuri dan dipindahkan ke MT Nona Tangguh alias MT Nona Tang II. Pencurian itu terungkap setelah MT Nona Tang II meledak saat diperbaiki di bengkel ilegal di Batam. Awak MT Nona Tang II menyatakan minyak dijual di perbatasan Indonesia-Malaysia.

      Masih terkait minyak, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) melakukan pengeboran sumur pertama dari -Platform PHE 12, sumur PHE 12-Al tajak (spud in) pada 23 Desember 2016.

    Pengeboran ini mengawali fase produksi di plan of development integrasi di perairan Madura. Langkah ini, kata President Director PT PHE R Gunung Sardjono Hadi, di Surabaya, Selasa, sebagai awal beroperasinya kembali pengeboran di Blok WMO setelah hampir dua tahun terhenti.

Kompas, Page-20, Wednesday, Jan, 4, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel