google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pekan Depan, Pertamina Targetkan Bentuk JV Kilang Cilacap - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Friday, December 16, 2016

Pekan Depan, Pertamina Targetkan Bentuk JV Kilang Cilacap


    PT. Pertamina  berharap dapat meneken perjanjian pembentukan perusahaan patungan Joint Venture/JV) dengan Saudi Aramco pada pekan depan. Pembentukan JV diperlukan untuk kelanjutan proyek perbaikan dan peningkatan kapasitas Kilang Cilacap. Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, direktur utama Pertamina dan Saudi Aramco dijadwalkan bertemu pada 22 Desember ini di Jakarta.

    Dalam pertemuan tersebut, keduanya akan membahas kelanjutan proyek upgrading Kilang Cilacap, termasuk apakah keduanya akan meneken perjanjian pembentukan perusahaan patungan. “Kami tidak ingin mendahului apa yang akan diputuskan. Tetapi diharapkan bisa menandatangani kesepakatan (pembentukan JV). Tentu nanti ada diskusi apa yang ditawarkan lebih lanjut. Menurut dia, pembahasan kerja sama dengan Saudi Aramco sudah berlangsung cukup lama.

    Baik Saudi Aramco dan Pertamina sama-sama memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan proyek Kilang Cilacap. Dalam diskusi, respon kedua pihak cukup bagus sehingga isi klausul-klausul perjanjian cukup komprehensif.  Sebelumnya, Pertamina dan Saudi Aramco telah memperpanjang head of agreement (HoA) yang menjadi dasar pembahasan proyek Kilang Cilacap. HOA diperpanjang dari berakhir pada 26 November menjadi 31 Desember.

    Dalam jangka waktu tersebut harus ada keputusan soal kerja sama keduanya. Sementara terkait klausul RDMP Kilang Balongan dan Dumai dikeluarkan dari HOA. Dia berpendapat, upgrading Kilang Balongan mendesak untuk dilakukan, Pasalnya, selama ini kilang tersebut mendapat ekses naphta dari Kilang Balikpapan. Namun, ekses ini sudah tidak akan ada lagi begitu upgrading Kilang Balikpapan selesai. Sehingga, Kilang Balongan seharusnya dibangun pada kesempatan pertama.

    Proyek RDMP Kilang Cilacap ditargetkan selesai pada 2022. Sementara Kilang Balongan dan Dumai pada 2023. Untuk mengejar target penyelesaian Kilang Balongan dan Dumai, kata Hardadi, kedua proyek harus mulai bergulir pada 2017. Proyek yang paling membutuhkan percepatan yakni Kilang Balongan. Kilang Dumai sudah ada tangki open access 600 ribu barel, feed kilang lewat tanker. Melihat itu, Dumai sudah cukup bagus track-nya, yang perlu di speed up adalah Balongan,” tuturnya.

    Nilai investasi ketiga proyek ini masing-masing USS 4,5 miliar untuk Kilang Cilacap, USS 4,2-4,3 miliar untuk Kilang Dumai, dan USS 2,7 miliar untuk Kilang Balongan. Setelah RDMP selesai, kapasitas ketiga kilang akan naik masing-masing menjadi 370 ribu bph dari 340 ribu bph untuk Kilang Cilacap, 300 ribu bph dari 175 ribu bph untuk Kilang Dumai, Serta 280 ribu bph dari 125 ribu bph untuk Kilang Balongan.

IN ENGLISH

Next week, Pertamina Cilacap Form JV


    PT. Pertamina expects to sign an agreement for the establishment of a joint venture company Joint Venture / JV) with Saudi Aramco in the next week. Establishment of the JV is required for the continuation and improvement projects Cilacap refinery capacity. Director of Processing and Petrochemical Pertamina megaproject Hardadi Rachmat said the managing director of Pertamina and Saudi Aramco are scheduled to meet on December 22 in Jakarta.

    During the meeting, they will discuss the continuation of the Cilacap refinery upgrading project, including whether they will sign an agreement forming the joint venture. "We do not want to precede what will be decided. But is expected to sign an agreement (JV formation). Certainly there will be discussion of what is on offer further. According to him, discussion of cooperation with Saudi Aramco gone on long enough.

    Both Saudi Aramco and Pertamina have the same strong desire to continue the Cilacap refinery project. In the discussion, the two sides is pretty good response so that the contents of clauses of the agreement is comprehensive enough. Previously, Pertamina and Saudi Aramco has extended head of agreement (HoA), which became the basis of the discussion of the Cilacap refinery project. HOA extended from an end on November 26 to December 31.

    In that period there should be a decision on the cooperation of both. While the clause related RDMP Balongan and Dumai Refinery removed from the HOA. He argues, Balongan refinery upgrading urgent to do, reason for this refinery's got excess naphta from Balikpapan refinery. However, this excess is not going to exist anymore so upgrading Balikpapan refinery is completed. Thus, Balongan refinery should be built at the first opportunity.

    RDMP Cilacap refinery project is targeted for completion in 2022. While Balongan refinery and Dumai in 2023. To achieve the target completion Balongan refinery and Dumai, said Hardadi, both projects should start rolling in 2017. The projects most in need of acceleration that Balongan refinery. Dumai refinery was already a tank open access to 600 thousand barrels, refinery feed via tanker. Seeing that, Dumai good enough track of his, who needs to speed up is Balongan, "he said.

    The investment value of these three projects each USS 4.5 billion to Cilacap, USS 4.2-4.3 billion for Dumai refinery, and USS 2.7 billion for Balongan refinery. After RDMP finished, a third refinery capacity will rise respectively to 370 thousand barrels per day from 340 thousand bpd to Cilacap, 300 thousand barrels per day from 175 thousand bpd to Dumai refinery, as well as 280 thousand barrels per day from 125 thousand bpd for Balongan refinery.

Investor Daily, Page-9, Friday, Dec,16,2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel