google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Looking for Partners to Manage East Natuna Oil and Gas Block - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Wednesday, January 22, 2020

Pertamina Looking for Partners to Manage East Natuna Oil and Gas Block



PT Pertamina (Persero) is looking for partners managing the East Natuna Block. Pertamina Upstream Director Dharmawan Samsu said, there was the great potential that could increase reserves and production from the oil and gas block.

"I think the potential is very good, but we will discuss again with the government about the most appropriate way to carry out activities in East Natuna," Dharmawan said.

East Natuna Block

Dharmawan said Pertamina was open to choosing partners in managing the field. Dharmawan explained the development costs in the field are relatively very large because it requires technology to separate the carbon dioxide.

Dharmawan assessed that the process of finding partners and developing the East Natuna Block can be done simultaneously. So potential partners can see directly the data if needed. But the partners Pertamina is looking for need to have the latest technology and strong financial capabilities.

"We can do data sharing from what we already have, every time we do a joint study. But, we will only consider it seriously," said
Dharmawan.

Arifin Tasrif

The government through the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) is helping Pertamina to get partners. ESDM Minister Arifin Tasrif said that the government was currently in discussions with Pertamina to find a solution in the management of the East Natuna Block. The block, which is predicted to have reserves of up to 46 TCF, has not yet been worked out to be explored and produced.

"We are helping to find a partner," Arifin said.

The Director-General of Oil and Gas at the ESDM Ministry, Djoko Siswanto, detailed that the East Natuna Block has two fields that have oil and gas reserves. But for a field that is predicted to have large gas reserves also contains carbon dioxide with a relatively very high amount. This will complicate the gas production process.

"Natuna has gas, there is oil. The oil is to be developed. For gas, the carbon dioxide content is more than 70 percent. Therefore, we want to develop it one by one," said Djoko.

In addition to looking for partners, the government proposes Pertamina to first conduct exploration in the East Natuna region. According to Djoko, this was more efficient and could invite the interests of partners sought by Pertamina.

"In parallel, looking for partners can be done. But it is important that Pertamina conduct exploration first. Just explore the oil field first," said Djoko.

IN INDONESIA

Pertamina Cari Mitra Kelola Blok Migas East Natuna

PT Pertamina (Persero) sedang mencari mitra pengelolaan Blok East Natuna. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menyampaikan, terdapat potensi besar yang bisa menambah cadangan dan produksi dari blok migas tersebut.

"Saya rasa potensi sangat bagus, tapi kita akan berdiskusi lagi dengan pemerintah mengenai cara yang paling tepat untuk melakukan aktivitas di East Natuna," ujar Dharmawan.

Dharmawan mengatakan Pertamina membuka diri untuk memilih mitra dalam pengelolaan lapangan tersebut. Dharmawan menjelaskan biaya pengembangan di lapangan tersebut relatif sangat besar karena perlu teknologi untuk memisahkan karbondioksida. 

Dharmawan menilai, proses pencarian mitra dan pengembangan Blok East Natuna dapat dilakukan secara bersamaan. Sehingga calon mitra bisa melihat secara langsung data yang sekiranya dibutuhkan. Namun mitra yang dicari Pertamina perlu memiliki teknologi yang mutakhir dan kemampuan finansial yang kuat. 

"Kami bisa melakukan data sharing dari apa yang kami sudah miliki, setiap melakukan joint study. Tapi, kami hanya akan mempertimbangkan yang serius," ujar Dharmawan.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang membantu Pertamina untuk mendapatkan mitra. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, saat ini pemerintah terus melakukan diskusi kepada Pertamina untuk bisa mencari solusi dalam pengelolaan Blok East Natuna. Blok yang diprediksi memiliki cadangan hingga 46 TCF ini belum dikerjakan untuk dieksplorasi dan diproduksi.

"Kita sedang membantu untuk cari partner,” kata Arifin.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto memerinci, Blok East Natuna memiliki dua lapangan yang memiliki cadangan minyak dan gas. Namun untuk lapangan yang diprediksi memiliki cadangan gas besar juga mengandung karbon dioksida dengan jumlah relatif sangat tinggi. Hal ini, akan mempersulit proses produksi gas.

"Natuna itu ada gas, ada minyak. Minyak itu yang mau dikembangkan. Untuk gas, kandungan karbon dioksidanya lebih dari 70 persen. Makanya, kita mau kembangkan satu per satu," ujar Djoko.

Selain mencari mitra, pemerintah mengusulkan kepada Pertamina untuk lebih dulu melakukan eksplorasi di kawasan East Natuna. Menurut Djoko, hal ini lebih efisien dan bisa mengundang minat mitra yang dicari Pertamina. 

"Secara paralel mencari partner bisa dilakukan. Tapi yang panting Pertamina melakukan eksplorasi dulu. Eksplorasi saja dulu yang lapangan minyak," ujar Djoko.

Republika, Page-15, Tuesday, Jan 7, 2020

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel