google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Increase Production Acceleration, Pertamina EP Aggressive Drilling Well - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Wednesday, January 22, 2020

Increase Production Acceleration, Pertamina EP Aggressive Drilling Well



PT Pertamina EP, a subsidiary of PT Pertamina (Persero), projects oil production this year to reach 85,000 barrels per day (BOPD) and 932 million standard cubic feet of gas per day (MMSCFD). 

    To support the achievement of the targets set, Pertamina EP seeks to carry out the strategy by drilling wells included in the 2020 work plan since the end of 2019.

Pertamina EP President Director Nanang Abdul Manaf said, in the last two years, Pertamina EP oil production continued to rise. In 2019 there were 82,361 BOPD and 2018 amounted to 79,445 BOPD.

For gas production, according to the company's work plan, from 1,017 MMSCFD in 2018 to 959.24 MMSCFD. From the financial side, Pertamina EP targets revenues of the US $ 3.1 billion or Rp 44.64 trillion, assuming the rupiah exchange rate against the US dollar is Rp. 14,400, with a net profit target of US $ 680 million.

Sanga-Sanga Field

Some drilling activities have been carried out in several Pertamina EP fields towards the end of last year, namely in the Rantau Field, Sanga-Sanga Field, Bunyu Field, and Subang Field.

"We also have activities to drill the waterflood well project in Jirak Village and explore the Kusuma Arum (KUM) -001 exploration well, both in South Sumatra," Nanang said in Jakarta.

In Rantau Field, drilling was carried out at KSB A-11 well located in Kualasimpang Barat structure, Aceh Tamiang Regency. Previously, in the same structure, the location of the KSB-59 well (KSB A-10) supported 44 BOPD in the total Overseas Field production in 2019. The KSB A-11 well was one of the programs to accelerate the increase in Overseas Field production.

"The well actually entered into the 2020 Work Plan which accelerated its work by the end of 2019 from a total of 11 drilling wells in Rantau Field this year. With a depth of approximately 1,317 meters, it is expected that the KSB A-11 well can contribute 200 BOPD for Rantau Field production, "explained Chalid Said Salim's Director of Operations and Production who was immediately present to inspect the location.

Still in the Asset 1 region, Jambi Field incised the achievement of increased production with the successful drilling of the SGC-27 oil well in Talang Belido Village, Sungai Gelam District, Jambi City with 280 BOPD results since 16 December 2019.

Following the production of SGC-27, Jambi Field was able to repair SGC-23 wells with crude oil production of 208 BOPD since 28 December 2019. With the addition of production from both wells, Pertamina EP Jambi Field's production increased from 2,792 BOPD in January 2019 became 3,105 BOPD at the end of 2019.

In Sangasanga Field, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan, Pertamina EP drilled the Louise-1119 (LSE-1119) well at LSE-P1704. The well was drilled by Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) using a 700 M OW rig. The LSE-1119 well was drilled to the final depth of 1,500 meters.

"This well began to be drilled last Monday (30 / Dec 2019) and is targeted to be completed within 23 days and is predicted to increase 144 BOPD oil production," explained Nanang who was also present in the series of plows at the end of the year at the Asset 5 location. took place at the B-1830B drilling well at Bunyu Field in Bulungan District, North Kalimantan last December 2019.

The B-1803B well was drilled by PDSI using a PDSI rig, N110 M (1500 HP). The target depth of drilling is 3,300 meters deep and the completion time is 60 days. Hydrocarbons from these wells are predicted to contribute to Pertamina EP of 350 BOPD in the form of oil and gas of 1.50 MMSCFD.

Well drilling is also carried out in Subang Field. As a form of commitment to increasing the production of Pertamina EP Asset 3 conducted a JST-A2 well in Kalentambo Village, Pusakagara District, Subang Regency, West Java in the last week of December 2019. The invoice was formalized by Pertamina EP Director of Finance & Business Support Adi Prasetyana.

Through a trowel using the PDSI rig # 31.3 / D1550E, it is expected to increase Pertamina EP Asset 3 oil production by 300 BOPD and gas by 2.4 MMSCFD.

Blogger-: Agus Purnomo at Pertamina EP Sukowati Field

In Asset 4, Pertamina EP through Sukowati Field conducted an i-003 PAD B. well. The well was an injection well and became a priority program for Asset 4 Sukowati Field in 2019.

Blogger-: Agus Purnomo at Pertamina EP Sukowati Field

The injection wells aim to inject water with an underground maintenance process so as to increase production. In the South Sumatra region, Pertamina EP conducted a JRK-P3 well in the Jirak Village, Musi Banyuasin Regency.

According to Pertamina EP Development Director John Hisar Simamora, the JKR-P3 well was originally planned for drilling in 2020 but accelerated in 2019 with hopes of faster hydrocarbons.

"This is according to the instructions of the President who was assigned to Pertamina, that Pertamina must provide resilience to the national oil and gas industry, in addition to reducing imports, by increasing production to reduce imports," he said.

Exploration well drilling activities were also carried out by Pertamina EP at Kusuma Arum (KUM) -001 well. Located in Batanghari Village, Semidang Aji District, Ogan Komering Ulu Regency. This well drilling is projected for 98 days with a target depth of 2,304 meters with a production target of 5 MMSCFD and a resource or reserve target of 59.6 BCFG.

Nanang Abdul Manaf hopes that by accelerating well-drilling activities from 2020 to the end of 2019, this year's Pertamina EP production target can be achieved. Moreover, the company has allocated capital expenditure this year of US $ 784 million and operational expenditure of US $ 1.24 billion.

IN INDONESIA

Tingkatkan Percepatan Produksi, Pertamina EP Agresif Bor Sumur

PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero), memproyeksikan produksi minyak tahun ini sebesar 85.000 barel per hari (BOPD) dan gas 932 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Untuk mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan, Pertamina EP berupaya menjalankan strategi dengan melakukan pemboran sumur-sumur yang masuk dalam rencana kerja 2020 sejak akhir 2019.

Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, dalam dua tahun terakhir, produksi minyak Pertamina EP terus naik. Pada 2019 tercatat 82.361 BOPD dan 2018 sebesar 79.445 BOPD. 

Untuk produksi gas, sesuai rencana kerja perusahaan, dari 1.017 MMSCFD pada 2018 menjadi 959,24 MMSCFD. Dari sisi finansial, Pertamina EP menargetkan pendapatan sebesar US$ 3,1 miliar atau Rp 44,64 triliun dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp14.400, dengan target laba bersih US$ 680 juta. 

Beberapa kegiatan pemboran telah dilakukan di beberapa lapangan Pertamina EP menjelang akhir tahun lalu, yaitu di Rantau Field, Sanga-sanga Field, Bunyu Field, dan Subang Field.

“Kami juga ada kegiatan mengebor sumur waterflood project di Desa Jirak dan tajak sumur eksplorasi Kusuma Arum (KUM)-001, keduanya di Sumatra Selatan,” ujar Nanang di Jakarta. 

Di Rantau Field, pemboran dilakukan di sumur KSB A-11 yang berada di struktur Kualasimpang Barat, Kabupaten Aceh Tamiang. Sebelumnya, di struktur yang sama lokasi sumur KSB-59 (KSB A-10) menopang 44 BOPD pada total produksi Rantau Field pada 2019. Sumur KSB A-11 merupakan salah satu program percepatan peningkatan produksi Rantau Field.

“Sumur tersebut sebenarnya masuk ke Rencana Kerja 2020 yang dipercepat pengerjaannya pada akhir 2019 dari total 11 sumur pengeboran di Rantau Field tahun ini. 
Dengan kedalaman kurang lebih 1.317 meter diharapkan sumur KSB A-11 dapat berkontribusi sebesar 200 BOPD untuk produksi Rantau Field,” terang Direktur Operasi dan Produksi Chalid Said Salim yang hadir langsung untuk meninjau lokasi.

Masih dalam wilayah Asset 1, Jambi Field menorehkan prestasi peningkatan produksi dengan keberhasilan pemboran sumur minyak SGC-27 di Desa Talang Belido, Kecamatan Sungai Gelam, Kota Jambi dengan hasil 280 BOPD sejak 16 Desember 2019. 

Menyusul produksi SGC-27, Jambi Field pun berhasil melakukan reparasi sumur SGC-23 dengan produksi crude oil sebesar 208 BOPD sejak 28 Desember 2019. Dengan adanya penambahan produksi dari kedua sumur tersebut, produksi Pertamina EP Jambi Field mengalami peningkatan dari 2.792 BOPD di bulan Januari 2019 menjadi 3.105 BOPD pada akhir tahun 2019. 

Di Sangasanga Field Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Pertamina EP mengebor sumur Louise-1119 (LSE-1119) di lokasi LSE-P1704. Sumur tersebut dibor oleh Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menggunakan rig OW 700 M. Sumur LSE-1119 dibor hingga kedalaman akhir 1.500 meter.

“Sumur ini mulai dibor pada Senin (30/Des 2019) lalu dan ditargetkan selesai dalam waktu 23 hari dan diprediksi menambah produksi minyak 144 BOPD,” terang Nanang yang turut hadir dalam rangkaian tajak di akhir tahun pada lokasi Asset 5. Kegiatan tajak sumur juga berlangsung di sumur pengeboran B-1830B di Bunyu Field di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara Desember 2019 lalu.

Sumur B-1803B dibor oleh PDSI dengan menggunakan rig PDSI, N110 M (1500 HP). Target kedalaman pengeboran sedalam 3.300 meter dan waktu penyelesaian selama 60 hari. Hidrokarbon dari sumur ini diprediksi memberikan sumbangsih bagi Pertamina EP sebesar 350 BOPD berupa minyak dan gas sebesar 1,50 MMSCFD. 

Pengeboran sumur juga dilaksanakan di Subang Field. Sebagai bentuk komitmen peningkatan produksi Pertamina EP Asset 3 melakukan tajak sumur JST-A2 yang berada di Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat di pekan terakhir Desember 2019. Tajak diresmikan oleh Direktur Finance & Business Support Pertamina EP Adi Prasetyana.

Melalui tajak yang menggunakan rig PDSI #31.3/D1550E diharapkan menambah produksi minyak Pertamina EP Asset 3 sebesar 300 BOPD dan gas sebesar 2,4 MMSCFD. 

Di Asset 4, Pertamina EP melalui Sukowati Field melakukan tajak sumur i-003 PAD B. Sumur tersebut merupakan sumur injeksi dan menjadi program prioritas Asset 4 Sukowati Field tahun 2019. 

Sumur injeksi ini bertujuan untuk menginjeksikan air dengan proses maintenance dibawah tanah sehingga dapat meningkatkan produksi. Di kawasan Sumatera Selatan, Pertamina EP melakukan tajak sumur JRK-P3 di Desa Jirak, Kabupaten Musi Banyuasin. 

Menurut Direktur Pengembangan Pertamina EP John Hisar Simamora, sumur JKR-P3 awalnya direncanakan pengeborannya pada 2020 namun di percepat tahun 2019 dengan harapan dapat hidrokarbon lebih cepat.

“Ini sesuai instruksi Bapak Presiden yang ditugaskan ke Pertamina, bahwa Pertamina harus menyediakan ketahanan industri migas nasional, selain kita mengurangi impor, dengan memperbanyak produksi untuk mengurangi impor tersebut,” ujarnya.

Kegiatan pengeboran sumur eksplorasi juga dilakukan Pertamina EP di sumur Kusuma Arum (KUM)-001. Berlokasi di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Pemboran sumur ini diproyeksikan selama 98 hari dengan target kedalaman 2.304 meter dengan target produksi 5 MMSCFD dan target sumber daya atau cadangan sebesar 59,6 BCFG. 

Nanang Abdul Manaf berharap dengan percepatan kegiatan pengeboran sumur dari 2020 ke akhir 2019, target produksi Pertamina EP tahun ini bisa tercapai. Apalagi perusahaan telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) tahun ini sebesar US$ 784 juta dan belanja operasi (operational expenditure) sebesar US$ 1,24 miliar.

Investor Daily, Page-9, Thursday, Jan 9, 2020

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel