google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Continue to Search for Partners - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Saturday, June 23, 2018

Pertamina Continue to Search for Partners



PT Pertamina (Persero) is processing prospective partners on several oil and gas blocks granted by the government such as Mahakam, 2018 termination block and termination block 2019. This government-owned company is targeting an existing partner search process completed this year.

Upstream Director of Pertarnina Syamsu Alam said the search process of partners is still in process. A total of six 2018 terminated oil and gas blocks and 2 blocks of termination oil and gas are in the evaluation phase.

"We are evaluating to determine the criteria of partners and the sale value of the ownership shares of oil and gas blocks. At 8 termination blocks 2018 and 2019, we have committed to keep the majority share of the shares, "he said on Friday (22/6).

Six 2018 oil and gas blocks terminated by Pertamina include Tuban, Ogan Komering, Sanga-sanga, Southeast Sumatra, North Sumatra Offshore and Attaka & East Kalimantan. Then, two blocks of oil and gas termination 2019 is Jambi Merang & Pendopo Raja.

Termination Blocks

The Ministry of Energy and Mineral Resources noted that Pertamina will seek partners on 4 termination blocks granted by the government. The four blocks are, Mahakam, Attaka & East Kalimantan, Sanga-sanga, and Jambi Merang. Special Sanga-sanga, Plt. Pertamina President Director Nicke Widyawati said the company is evaluating potential partners in the block previously managed by VICO Indonesia and PT Saka Energi Indonesia.

"We are also reviewing whether Saka will return to Sanga-sanga as Pertamina's partner or not," he said.



Director General of Oil and Gas at the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) Djoko Siswanto mentioned that some operators exist in the termination block is indeed interested to return such as Repsol S.A and Pacific Oil in Jambi Merang Block. Saka also has an opportunity to return to Sanga-sanga.



"In addition, the Attaka & East Kalimantan Block also has many enthusiasts from the private sector," he said.

The Mahakam Block

MAHAKAM BLOCK

Meanwhile, Pertamina noted that there are five potential partners of the company in Mahakam block. Syamsu said that Inpex is one of those interested to re-participate in Mahakam, while Total lndonesie, the operator of Mahakam before being taken over by Pertamina is not interested in returning to the block in the area of ​​Borneo.



"In addition to Inpex, there are four other multinational companies that are also interested in becoming our partners in the Mahakam Block. However, it is unethical to mention name is now, "he said.

Syamsu Alam said, is currently in the process of further discussion with potential partners. The Company expects the transaction to be completed sooner. We hope to finish this year, he said.

lnpex Corporation

Senior Specialist Media Relations of lnpex Corporation Mochammad. N Kurniawan said that Inpex is still discussing with the Indonesian government and Pertamina to participate in the new Mahakam Block Production Sharing Contract (PSC) since 2018.

"Our position is still the same that is interested to participate there [Mahakam Block]," he said.

Pertamina plans to become the majority owner in the Mahakam Block which means a minimum of 51% ownership. That means the five potential partners will compete for 39% ownership in the Mahakam Block because the remaining 10% must be given to the Regional Government.

Total Indonesie has reason not to return to Mahakam, because the French company was asked to pay the amount of Mahakam Block shares to Pertamina. Total wants the shares to be given free of charge as existing operators in the Mahakam Block. Mahakam Block production until May 31, 2018 was recorded at 44,638 barrels per day.

IN INDONESIA

Pertamina Terus Mencari Mitra


PT Pertamina (Persero) sedang memproses calon mitra pada beberapa blok migas yang diberikan pemerintah seperti Mahakam, blok terminasi 2018, dan blok terminasi 2019. Perusahaan milik pemerintah ini menargetkan proses pencarian mitra sudah ada yang rampung tahun ini.

Direktur Hulu Pertarnina Syamsu Alam mengatakan, proses pencarian mitra masih dalam proses. Sebanyak enam Blok migas terminasi 2018 dan 2 blok migas terminasi 2019 sedang dalam tahap evaluasi.

“Kami sedang mengevaluasi untuk menentukan kriteria mitra dan nilai penjualan saham kepemilikan blok migas tersebut. Pada 8 blok terminasi 2018 dan 2019, kami sudah berkomitmen untuk menjaga bagian saham tetap mayoritas,” ujarnya, pada Jumat (22/6).

Enam blok migas terminasi 2018 yang didapatkan Pertamina antara lain, Tuban, Ogan Komering, Sanga-sanga, Southeast Sumatra, North Sumatra Offshore, dan Attaka & East Kalimantan. Lalu, dua blok migas terminasi 2019 adalah Jambi Merang & Pendopo Raja.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat, Pertamina akan mencari mitra pada 4 blok terminasi yang diberikan pemerintah. Empat blok itu adalah, Mahakam, Attaka & East Kalimantan, Sanga-sanga, dan Jambi Merang. Khusus Sanga-sanga, Plt. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, perseroan sedang mengevaluasi calon mitra di blok yang sebelumnya dikelola oleh VICO Indonesia dan PT Saka Energi Indonesia.

“Kami juga sedang mengkaji apakah Saka akan kembali ke Sanga-sanga sebagai mitra Pertamina atau tidak," ujarnya.

Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto sempat menyebutkan, beberapa operator eksis di blok terminasi itu memang tertarik untuk kembali seperti, Repsol S.A dan Pacific Oil di Blok Jambi Merang. Saka juga ada peluang kembali ke Sanga-sanga.

“Selain itu, Blok Attaka & East Kalimantan juga punya banyak peminatnya dari pihak swasta,” ujarnya.

BLOK MAHAKAM

Sementara itu, Pertamina mencatat sudah ada lima calon mitra perseroan di Blok Mahakam. Syamsu mengatakan, Inpex menjadi salah satu yang tertarik untuk kembali berpartisipasi di Mahakam, sedangkan Total lndonesie, operator Mahakam sebelum di ambil alih oleh Pertamina sudah tidak tertarik kembali ke blok di daerah Kalimantan tersebut.

“Selain Inpex, ada empat perusahaan multinasional lainnya yang juga tertarik untuk menjadi mitra kami di Blok Mahakam. Namun, tidak etis kalau disebutkan
namanya sekarang,” ujarnya.

Syamsu Alam mengatakan, saat ini masih dalam proses pembicaraan lebih lanjut dengan para calon mitra. Perseroan berharap transaksi bisa selesai lebih cepat. Kami berharap bisa selesai tahun ini ujarnya.

Senior Specialist Media Relations lnpex Corporation Mochammad. N Kurniawan mengatakan, lnpex masih terus berdiskusi dengan pemerintah Indonesia dan Pertamina untuk berpartisipasi dalam Production Sharing Contract (PSC) Blok Mahakam yang baru sejak 2018.

“Posisi kami masih tetap sama yakni berminat berpartisipasi di sana [Blok Mahakam],” ujarnya.

Pertamina berencana menjadi pemilik mayoritas di Blok Mahakam yang berarti minimal kepemilikan 51%. Hal itu berarti lima calon mitra itu akan memperebutkan 39% kepemilikan di Blok Mahakam karena 10% sisanya wajib diberikan kepada Pemerintah Daerah.

Total Indonesie memiliki alasan untuk tidak kembali ke Mahakam, karena perusahaan Prancis itu diminta membayar jumlah saham Blok Mahakam kepada Pertamina. Total menginginkan bagian saham itu diberikan secara gratis selaku operator existing di Blok Mahakam. Produksi Blok Mahakam sampai 31 Mei 2018 tercatat sebesar 44.638 barel per hari.

Bisnis Indonesia, Page-10, Saturday, June 23, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel