google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Four Companies Closer to Pertamina - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Saturday, June 23, 2018

Four Companies Closer to Pertamina



Inpex Corporation is a strong candidate to partner with Pertamina to manage the Mahakam Block

Inpex Corporation

The selection process of partner or partner with PT Pertamina for Mahakam block managers is getting faster. This was done after Total E & P lndonesie made sure not to join the block.

Upstream Director of Pertamina Syamsu Alam said that there are at least four international companies that have openly expressed interest in joining the Mahakam block. However, Syamsu is still reluctant to detail in detail the names of companies expressing interest in joining the Mahakam block manager. Syamsu just called Inpex Corporation to be one of the enthusiasts. Currently, the discussion process of Mahakam block management is still ongoing intensively.

Mahakam Block

"But we do not know the details, we are still talking, not only Inpex, there are four companies," Syamsu said when met at the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) on Friday (22/6).

Syamsu admitted lnpex Corporation became one of the best candidates as Pertamina's partner in managing the Mahakam Block. The reason, the company from Japan has ever cooperated with Total E & P Indonesia before the management of the Mahakam block moved fully to Pertamina starting January 1, 2018 ago.

Limiting Sections

Pertamina hopes that detailed discussions on cooperation with the mitral candidate can be completed as soon as possible.

"Hopefully this year, transaction talks and others are still being discussed," said Syamsu.

Earlier, Director of Oil and Gas at the Ministry of Energy and Mineral Resources, Djoko Siswanto, said that although he seriously wants to manage the Mahakam block, it has not yet known the amount of participation rights that interest lnpex. 

    The government has decided that the maximum share down limit of Pertamina in Mahakam Block is only 39%. The decision aims to keep Pertamina as majority as the operator of the oil and gas block.

"Only up to 39%, as much as 10% is for Regional Owned Enterprises (BUMD), Pertamina must be 51%, so up to 39% can still," said Djoko.



The oil and gas company from China, Petrochina has also expressed interest in the Mahakam block. Petrochina wants a participating interest of about 15% to 20%. Referring data of SKK Migas, average oil and gas production of Mahakam block until May 2018 for gas is 951,8 mmscfd. While oil production amounted to 46,069 barrels per day (bpd).

IN INDONESIA

Empat Perusahaan Mendekat ke Pertamina


Inpex Corporation menjadi calon kuat bermitra dengan Pertamina kelola Blok Mahakam

Proses seleksi mitra atau partner dengan PT Pertamina untuk pengelola blok Mahakam semakin cepat. Hal ini dilakukan setelah Total E&P lndonesie memastikan tidak ingin bergabung mengelola blok tersebut.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, setidaknya sudah ada empat perusahaan bertaraf internasional yang sudah terang-terangan menyatakan minat untuk ikut mengelola blok Mahakam. 

    Namun, Syamsu masih enggan merinci secara detail nama-nama perusahaan yang menyatakan minatnya untuk bergabung menjadi pengelola blok Mahakam tersebut. Syamsu hanya menyebut Inpex Corporation menjadi salah satu dari peminat itu. Saat ini, proses pembicaraan pengelolaan blok Mahakam masih berlangsung secara intensif.

"Sedang dibicarakan. Tapi belum tahu detailnya, masih kami bicarakan. Tidak hanya Inpex, ada empat perusahaan," kata Syamsu saat ditemui di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (22/6).

Syamsu mengakui lnpex Corporation menjadi salah satu kandidat terbaik sebagai mitra Pertamina dalam mengelola Blok Mahakam. Pasalnya, perusahaan yang berasal dari Jepang ini pernah bekerjasama dengan Total E&P Indonesia sebelum pengelolaan Blok Mahakam berpindah secara penuh ke Pertamina mulai 1 Januari 2018 yang lalu.

Membatasi Bagian

Pertamina berharap, pembicaraan detail kerjasama dengan calon mitral bisa selesai secepatnya. 

"Mudah-mudahan tahun ini. Pembicaraan transaksi dan lain-lain masih terus dibicarakan," ujar Syamsu.

Sebelumnya, Direktur Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, walau serius ingin mengelola Blok Mahakam, tetapi belum diketahui besaran hak partisipasi yang diminati lnpex. 

     Pemerintah memutuskan batas maksimal share down yang boleh dilakukan Pertamina di Blok Mahakam hanya sebesar 39%. Keputusan tersebut bertujuan agar Pertamina tetap menjadi mayoritas sebagai operator blok migas tersebut.

"Hanya bisa sampai 39%, sebanyak 10% adalah untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Pertamina harus 51%. Jadi sampai 39% masih bisa," jelas Djoko.

Perusahaan migas yang berasal China yaitu Petrochina juga telah menyatakan minat di Blok Mahakam. Petrochina menginginkan hak partisipasi sekitar 15% sampai 20%. Mengacu data SKK Migas, rata-rata produksi migas blok Mahakam hingga Mei 2018 untuk gas sebesar 951,8 mmscfd. Sementara produksi minyak sebesar 46.069 barel per hari (bph).

Kontan, Page-14, Saturday, June 23, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel