google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 2018, Pertamina Adds Assets in Algeria - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Wednesday, December 27, 2017

2018, Pertamina Adds Assets in Algeria



PT Pertamina is likely to increase oil and gas assets in Algeria with an estimated production of around 20-30 thousand barrels per day (bpd). Negotiations with Sonatrach are targeted to be completed early next year.

This potential opportunity for oil and gas is possible because the company has signed a memorandum of understanding on the management of oil and gas blocks in Algeria with Sonatrach.

Through this new agreement, the Algerian state-owned oil and gas company opens opportunities for Pertamina to develop existing assets and work on new assets with a production potential of 20-30 thousand bpd and total reserves of more than 100 million barrels of oil.

Upstream Director of Pertamina Syamsu Alam said that there are several fields that will be a priority for the development of cooperation in the upstream sector. Currently, his side is still in the process of discussing the technical and commercial side of these assets with Sonatrach. Thus, it can not mention the name of the oil and gas block. The discussion with Sonatrach is targeted for completion next year.

"To be sure this is one of Pertamina's efforts to strengthen Indonesia's energy security. Hopefully early next year (finished discussion), "he said

Following this signing, Pertamina and Sonatrach will finalize the agreement and settlement commercial terms. Furthermore, the company will submit a plan of development (POD) to the oil and gas authority in Algeria.

Pertamina currently has three fields in Algeria through its subsidiary, PT Pertamina International EP (PIEP). PIEP is the operator and the majority management holder of 65% in MLN Field. Not only that, PIEP also has management rights in EMK field of 16.9% and in Ourhoud field 3.73%.

Not only in the upstream, Pertamina President Director Elia Massa Manik stated that the MoU also opens opportunities for downstream cooperation, including working on the potential of liquefied natural gas (LNG) and liquefied petroleum gas (LPG).

Because the memorandum of understanding is proof that the company is considered serious work on the field abroad, especially three fields in Algeria.

"This effort also shows Pertamina's seriousness in expanding upstream business operations overseas to increase national oil and gas reserves and production," he said.

The same thing was also conveyed by Sonatrach CEO Abdelmoumen Ould Kaddourl. He said that his side would like to continue cooperation with Pertamina to strengthen the good relationship that has been established so far. Pertamina judged as a capable company and comes from a country similar to Algeria.

"Anytime Pertamina to Algeria here always rains. Please bring more rain to Algeria, "said Abdelmounien Ould Kaddour.

Previously, President Director of PIEP Slamet Riadhy revealed that oil and gas production from Algeria's assets is targeted to increase to 200 thousand barrels of oil equivalent per day / boepd in 2018-2019. Therefore, the company needs to increase production by 140-150 thousand boepd from new assets. Apart from the acquisition, it will also boost oil and gas production from Block 405A.

Pertamina wants to strengthen its position in Algeria. It sees that Indonesia and Algeria are very suitable in terms of their energy condition. Algeria has produced oil up to 1.8 million bpd, though it was steady at 1.2 mln bpd. However, the rate of oil consumption is less than half its production. While Indonesia lacks oil supplies to support its 250 million people.

IN INDONESIA

2018, Pertamina Tambah Aset di Aljazair


PT Pertamina berpeluang menambah aset migas di Aljazair dengan perkiraan produksi sekitar 20-30 ribu barel per hari (bph). Negosiasi dengan Sonatrach ditargetkan selesai awal tahun depan.

Peluang tambahan potensi migas ini dimungkinkan karena perseroan telah menandatangani revisi nota kesepahaman pengelolaan blok migas di Aljazair dengan Sonatrach. 

Melalui kesepakatan baru ini, perusahaan migas milik pemerintah Aljazair itu membuka peluang bagi Pertamina untuk mengembangkan aset eksisting serta menggarap aset baru yang memiliki potensi produksi 20-30 ribu bph dan total cadangan lebih dari 100 juta barel minyak.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, ada beberapa lapangan yang akan menjadi prioritas untuk pengembangan kerja sama di sektor hulu. Saat ini, pihaknya masih dalam tahap pembahasan sisi teknikal maupun komersial dari aset-aset tersebut dengan Sonatrach. Sehingga, pihaknya belum dapat menyebutkan nama blok migas tersebut. Pembahasan dengan Sonatrach itu ditargetkan selesai tahun depan. 

“Yang pasti ini adalah salah satu upaya Pertamina untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia. Semoga awal tahun depan (selesai pembahasan) ,” kata dia

Pasca penandatanganan ini, Pertamina dan Sonatrach akan memfinalisasi kesepakatan dan melakukan settlement commercial terms. Selanjutnya, perseroan akan mengajukan rencana pengembangan (plan of development/POD) kepada otoritas migas di Aljazair.

Saat ini Pertamina memiliki tiga lapangan di Aljazair melalui anak usahanya, PT Pertamina International EP (PIEP). PIEP menjadi operator sekaligus pemegang hak kelola mayoritas sebesar 65% di Lapangan MLN. Tidak hanya itu, PIEP juga memiliki hak kelola di lapangan EMK sebesar 16,9% dan di lapangan Ourhoud 3,73%.

Tidak hanya di hulu, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik menyatakan, nota kesepahaman ini juga membuka peluang bagi kerja sama di hilir, termasuk menggarap potensi gas alam cair (liquefied natural gas/ LNG) serta gas minyak cair (liquefied petroleum gas/LPG).

Pasalnya, nota kesepahaman ini rnerupakan bukti bahwa perseroan dinilai serius menggarap lapangan di luar negeri, utamanya tiga lapangan di Aljazair.

“Upaya ini sekaligus menunjukkan keseriusan Pertamina dalam memperluas operasi bisnis hulu di luar negeri untuk menambah cadangan dan produksi migas nasional,” kata dia.

Hal senada juga disampaikan oleh CEO Sonatrach Abdelmoumen Ould Kaddourl. Dikatakannya, pihaknya ingin terus melanjutkan kerja sama dengan Pertamina untuk memperkuat hubungan baik yang telah terjalin selama ini. Pertamina dinilainya sebagai perusahaan yang mumpuni dan berasal dari negara yang mirip dengan Algeria.

“Kapan saja Pertamina ke Algeria di sini selalu hujan. Please bring more rain to Algeria," ujar Abdelmounien Ould Kaddour.

Sebelumnya, Presiden Direktur PIEP Slamet Riadhy mengungkapkan, produksi migas dari aset di Aljazair ditargetkan bisa meningkat menjadi 200 ribu barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/ boepd) pada 2018-2019. Untuk itu, perseroan perlu menambah produksi sebesar 140-150 ribu boepd dari aset baru. Selain dari akuisisi, pihaknya juga akan menggenjot produksi migas dari Blok 405A.

Pertamina ingin memperkuat posisinya di Aljazair. Pihaknya melihat Indonesia dan Aljazair sangat cocok terkait kondisi energinya. Aljazair pernah memproduksi minyak sampai 1,8 juta bph, meski kemudian stabil di kisaran 1,2 juta bph. Namun, angka konsumsi minyaknya tidak sampai setengah produksinya. Sementara Indonesia kekurangan pasokan minyak untuk mendukung 250 juta rakyatnya.

“Jadi sebetulnya sinergi dengan Sonatrach itu luar biasa,” kata Slamet.

    Pertamina menyatakan akan mengandalkan produksi migas dari aset-asetnya di luar negeri di masa mendatang, dengan target kontribusi mencapai 33% dari total produksi 2025 atau setara dengan 650 ribu boepd. Akuisisi di luar negeri diperlukan untuk memperkecil selisih kebutuhan dan pasokan migas domestik di masa mendatang.

    Pada 2025, produksi minyak Pertamina ditargetkan bisa mencapai 822 ribu bph, yakni 353 ribu bph dari dalam negeri dan 469 ribu bph dari luar negeri. Sementara untuk gas, ditargetkan meningkat menjadi 5,71 miliar kaki kubik per hari, yaitu 4,23 miliar kaki kubik dari domestik dan 1,48 miliar kaki kubik dari aset luar negeri.

Investor Daily, Page-9, Wednesday, Dec 27, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel