google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina cultivates oil from Iraq in China - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Monday, May 29, 2017

Pertamina cultivates oil from Iraq in China



PT Pertamina will lease Basrah crude oil from Iraq at a refinery belonging to China International United Petroleum and Chemical Co. Ltd. (Unipec) in China. This is because oil with a volume of 1 million barrels per month can not be processed in domestic refineries.

Senior Vice President of Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba said Unipec is a trading arm of China's national oil and gas company, China Petroleum and Chemical Corporation or Sinopec. In the beauty contest held Pertamina, Chinese company is superior to other participants.

"Unipec's advantages are better, more refineries, and many of their gasoline flowing transits in Singapore and then enter Indonesia. So they are big companies, "he said in Jakarta, Wednesday (24/5). Unipec refinery capacity
Called about 4-5 million barrels per day (bpd).

However, the company has not signed a crude processing deal (CPD) contract with Unipec. Originally, the contract for oil processing of 1 million barrels per month will be signed this month. Basra oil processing at Unipec's own refinery will begin in July and end in December 2017.

"The output or yield of Mogas 88 (Premium) with volume is proportional to the processed crude oil," said Daniel. Processed products will be brought to Indonesia where transportation costs are also borne by Unipec. "We calculated landed in Indonesia," he added.

The oil to be processed by the winning company is Pertamina's oil from oil and gas blocks in Iraq, where Pertamina has a participation stake, the West Qurna-1 Block, and oil purchased from Iraq's State Organization for Marketing of Oil (SOMO). The total oil that Unipec has forked during the contract period is 6 million barrels.

Last year, Pertamina also refueled this oil from Iraq to another company's refinery. At that time, the company cooperated with Shell International Eastern Trading Company (SIETCO) which owns a refinery in Singapore. During July-August last year, products from Shell's refineries could include mogas, aviation fuel (fuel), diesel (diesel), MFO (marine fuel oil), LPG (liquefied petroleum gas / gas Liquid oil), in accordance with the needs of the company.

IN INDONESIAN

Pertamina Mengolah Minyak dari Irak di Tiongkok


PT Pertamina akan mengolahkan minyak mentah Basrah dari Irak di kilang milik China International United Petroleum and Chemical Co Ltd (Unipec) di Tiongkok. Hal ini lantaran minyak dengan volume 1 juta barel per bulan ini tidak dapat diolah di kilang dalam negeri. 

Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba mengatakan, Unipec merupakan perusahaan tangan dagang (trading arm) dari perusahaan minyak dan gas national Tiongkok yakni China Petroleum and Chemical Corporation atau Sinopec. Dalam beauty contest yang dilaksanakan pertamina, perusahaan Tiongkok ini unggul dari peserta lainnya.

“Kelebihan Unipec itu harganya lebih bagus, kilangnya banyak, kemudian banyak juga flowing gasoline mereka yang transit di Singapura lalu masuk ke Indonesia. Jadi mereka perusahaan besar,” kata dia di Jakarta, Rabu (24/5) . Kapasitas kilang Unipec disebutnya sekitar 4-5 juta barel per hari (bph).

Namun, perseroan belum meneken kontrak pengolahan minyak mentah (crude processing deal/ CPD) dengan Unipec. Sedianya, kontrak untuk pengolahan minyak sebesar 1 juta barel per bulan ini akan ditandatangani pada bulan ini. Pengolahan minyak Basrah di kilang Unipec sendiri akan dimulai pada Juli dan berakhir di Desember 2017 ini.

“Output atau hasilnya yakni Mogas 88 (Premium) dengan volume sebanding dengan minyak mentah yang diolah,” ujar Daniel. Hasil olahan akan dibawa ke Indonesia dimana ongkos transportasi juga ditanggung oleh Unipec. “Kami hitungnya landed di Indonesia,” tambahnya. 

Minyak yang akan diolah perusahaan pemenang ini yakni minyak jatah Pertamina dari blok migas di Irak, dimana pertamina memiliki saham partisipasi, yakni Blok West Qurna-1, dan minyak yang dibeli dari State Organization for Marketing of Oil (SOMO) Irak. Total minyak yang diolahkan Unipec selama masa kontrak yakni 6 juta barel.

Tahun lalu, Pertamina juga mengolahkan minyak dari Irak ini ke kilang milik perusahaan lain. Waktu itu, perseroan menggandeng Shell International Eastern Trading Company (SIETCO) yang memiliki kilang di Singapura. Selama Juli-Agustus tahun lalu, produk yang dihasilkan dari kilang milik Shell itu bisa berupa mogas (bensin), aviation fuel (avtur), diesel (solar), MFO (marine fuel oil / minyak bakar) , LPG (liquefied petroleum gas/ gas minyak cair), sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Investor Daily, Page-9, Monday, May 29, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel