Auction nonconventional oil and gas blocks, both coal methane gas (coal bed methane / CBM) and oil / gas superficial (shale oil / gas) in the past year did not attract investors. As a result, the development of these three blocks can not be done.
In the past year, the government auctioned three non-conventional oil and gas blocks, namely King and Bungamas CBM Block, and Block Shale Oil / Gas Batu Ampar. These three blocks offered and October 31, 2016 until February 27, 2017.
"Of the three oil and gas blocks are auctioned, no interest," said Director General of Oil and Gas at the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja in Jakarta.
To block Raja and Batu Ampar, said from the beginning there is no oil and gas companies who are interested. But for Block Bunga Mas, is still interested in the company, namely PT Mantra Energy Services. Unfortunately, the documents submitted by the company was not complete and therefore disqualified and not proceed further assessment.
Oil and gas blocks auction we are not interested in this challenge. Hence the various regulations into our future revision (in order) to be interesting, "said Wiratmaja. As for conventional oil and gas block auction, is currently in the process of final evaluation. In the past year, the government offered 14 oil and gas blocks through direct deals and the regular auction.
Seven blocks offered through direct bidding namely Block Ebuny, Onin, West Kaimana, West Hill, Batu Gajah Two, Kasongan ampir, and Powerful. Furthermore, seven oil and gas blocks are auctioned regular CPR Oti South Block, Suremana I, Manakarra Mamuju, South East Mandar, North Arguni, and Kasuri II.
Wiratmaja admit, it has been awarded one company the potential winner for the auction through direct deals. However, it has not announced it because it still offers the oil and gas contract scheme for gross proceeds (gross split) to the company. Thus, the announcement of the winner had to be postponed, it is given the auction opened with an open bid contract offer split and sliding scale. "The success is only one conventional, it is also still being evaluated and will be announced in March," he said.
To attract investments in oil and gas blocks this year's auction, the government will offer a gross contractual scheme split; So different from the auction last year in which the profit sharing (split) can be offered by the company, this time can be negotiated is the signing bonus and not split it. "Work Area Auction conventional and non-conventional first half of 2017 is being prepared now. All documents will be offered in gross split, "said Wiratmaja.
Split gross scheme aims to encourage exploration and exploitation business more effectively and quickly, and to encourage oil and gas contractors and oil and gas industries for more efficient support. So it is more able to deal with oil price fluctuations from time to time.
In addition, driving business process upstream oil and gas contractor (PSC) and SKK Migas become simpler and accountable. Thus, the system of procurement (procurement) bureaucratic and debates that took place during this time to be reduced.
IN INDONESIAN
Lelang Blok Migas Non-konvensional Tidak diminati Investor
Lelang blok migas nonkonvensional, baik gas methana batubara (coal bed methane/CBM) maupun minyak/gas dangkal (shale oil/ gas) pada tahun lalu tidak diminati oleh para investor. Alhasil, pengembangan tiga blok ini belum dapat dilakukan.
Pada tahun lalu, pemerintah melelang tiga blok migas non-konvensional, yakni Blok CBM Raja dan Bungamas, serta Blok Shale Oil/ Gas Batu Ampar. Ketiga blok ini ditawarkan dan 31 Oktober 2016 sampai 27 Februari 2017.
“Dari tiga blok migas yang dilelang, tidak ada yang berminat," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja di Jakarta.
Untuk Blok Raja dan Batu Ampar, dikatakannya sejak awal tidak ada perusahaan migas yang berminat. Namun untuk Blok Bunga Mas, masih diminati satu perusahaan, yakni PT Mantra Energi Services. Sayangnya, dokumen yang dikirimkan oleh perusahaan ini tidak lengkap sehingga dinyatakan gugur dan tidak dilanjutkan penilaian lebih lanjut.
Lelang blok migas kita tidak diminati ini menjadi tantangan. Makanya berbagai regulasi ke depan kami revisi (agar) menjadi menarik,” tutur Wiratmaja. Sementara untuk lelang blok migas konvensional, saat ini masih dalam proses evaluasi akhir. Pada tahun lalu, pemerintah menawarkan 14 blok migas melalui penawaran langsung dan lelang reguler.
Tujuh blok yang ditawarkan melalui penawaran langsung yakni Blok Ebuny, Onin, West Kaimana, Bukit Barat, Batu Gajah Dua, Kasongan Ampir, dan Ampuh. Selanjutnya, tujuh blok migas yang dilelang reguler adalah Blok South CPR Oti, Suremana I, Manakarra Mamuju, South East Mandar, North Arguni, dan Kasuri II.
Wiratmaja mengakui, pihaknya sudah memperoleh satu perusahaan calon pemenang untuk lelang melalui penawaran langsung. Namun, pihaknya belum mengumumkannya karena masih menawarkan kontrak migas skema bagi hasil kotor (gross split) kepada perusahaan tersebut. Sehingga, pengumuman pemenang terpaksa ditunda, hal ini mengingat lelang dibuka dengan tawaran kontrak open bid split dan sliding scale. “Yang berhasil memang cuma satu yang konvensional, itu juga masih dievaluasi dan akan diumumkan Maret,” kata dia.
Untuk menarik investasi pada lelang blok migas tahun ini, pemerintah akan menawarkan skema kontrak gross split; Sehingga berbeda dengan lelang tahun lalu di mana bagi hasil (split) dapat ditawar oleh perusahaan, kali ini yang bisa ditawar adalah bonus tanda tangan dan bukan split-nya. “Lelang Wilayah Kerja konvensional dan non-konvensional semester 1 tahun 2017 sedang dipersiapkan sekarang. Semua dokumennya akan ditawarkan dalam gross split,” kata Wiratmaja.
Skema gross split bertujuan untuk mendorong usaha eksplorasi dan eksploitasi yang lebih efektif dan cepat, serta mendorong para kontraktor migas dan industri penunjang migas untuk lebih efisien. Sehingga lebih mampu menghadapi gejolak harga minyak dari waktu ke waktu.
Selain itu, mendorong bisnis proses kontraktor hulu migas (KKKS) dan SKK Migas menjadi lebih sederhana dan akuntabel. Dengan demikian, sistem pengadaan (procurement) yang birokratis dan perdebatan yang terjadi selama ini menjadi berkurang.
Investor Daily, Page-9, Monday, March, 6, 2017
No comments:
Post a Comment