google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Develop Bontang's Pertamina still Partner - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Tuesday, February 28, 2017

Develop Bontang's Pertamina still Partner



PT Pertamina is still looking for strategic partners and investors to jointly develop the refinery project Grass Root Refinery (GRR) in Bontang, East Kalimantan. "Construction and operation of a new oil refinery in Bontang later than 2023 with a total investment of US $ 12 billion-US $ 15 billion," said Mega Refinery and Petrochemical Project Director of Pertamina, Rachmad Hardadi.

He said the new refinery is expected to process 300 thousand barrels of crude oil per day. Implementation of the construction of a new refinery in Bontang is a follow up of the Energy and Mineral Resources Ministerial Decree No. 7935 K / 10 / MEM / 2016 December 9, 2016 which is assigned PT Pertamina to build and operate an oil refinery in Bontang, East Kalimantan. "Through this project, Pertamina is expected to support the program Nine Hope President Jokowi as improving program Develop Bontang Pertamina is seeking a partner for energy independence by reducing imports of fuel," said Rachmat.

About the partnership plans to realize GRR Bontang, Pertamina will undertake a project exposure on February 28, 2017. On that occasion, Pertamina will submit a plan for the initial development of the project, project profiles, as well as the initial concept of the structure and business model that will be applied. Prospective investors who are interested in becoming partners can register at the latest on February 24, 2017 through grrbontang@pertamina.com. SOE energy was hoping there consortium of oil & gas company traders, lenders, as well as international and local investors led by oil and gas companies as a strategic partner.

Pertamina ensure the arrival of foreign investors in this project because the magnitude of investment needs. However, it is possible there are local investors who can participate in the consortium. For the initial stage, Pertamina plans to participate in a consortium with holdings of at least about 5% -25% and then have the right or the option to increase its holdings in the period to be agreed upon.

Consortium formed is expected to play a role in the procurement of raw materials and crude or prepare funding. In addition, the partners are expected to market a product that is not absorbed in the country by exporting to overseas markets, such as Australia, PNG, New Zealand, and the Philippines. "From a business standpoint, partner selection criteria must necessarily have a positive achievement. Not to be a public company. Very easy viewing of operational experience and success, "said Rachmat.
IN INDONESIAN

Kembangkan Kilang Bontang Pertamina masih Cari Rekanan


PT Pertamina masih mencari mitra strategis dan calon investor untuk bersama-sama mengembangkan proyek kilang Grass Root Refinery (GRR) di Bontang, Kalimantan Timur. “Pembangunan dan pengoperasian kilang minyak baru di Bontang paling lambat 2023 dengan total investasi US$12 miliar-US$ 15 miliar,” kata Mega Project Refinery & Petrochemical Director Pertamina, Rachmad Hardadi.

Ia mengatakan, kilang baru diharapkan mampu mengolah minyak mentah 300 ribu barel per hari. Pelaksanaan pembangunan kilang baru di Bontang merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri ESDM No 7935 K/10/MEM/2016 9 Desember 2016 yang menugasi PT Pertamina untuk membangun dan mengoperasikan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur. “Melalui proyek ini, Pertamina diharapkan bisa mendukung program Nawa Cita Presiden Jokowi sebagai upaya meningkatkan program Kembangkan Kilang Bontang Pertamina masih mencari rekanan kemandirian energi dengan mengurangi impor BBM,” kata Rachmad.

Soal rencana kemitraan untuk merealisasikan GRR Bontang, Pertamina akan melakukan paparan proyek pada 28 Februari 2017. Dalam kesempatan itu, Pertamina akan menyampaikan rencana awal pengembangan proyek, profil proyek, serta konsep awal dari struktur dan model bisnis yang akan diterapkan. Para calon investor yang berminat menjadi mitra bisa mendaftar selambat-lambatnya pada 24 Februari 2017 melalui grrbontang@pertamina.com. BUMN energi itu berharap ada konsorsium yang terdiri atas oil & gas company trader, lender, serta investor internasional dan lokal yang diketuai perusahaan minyak dan gas sebagai mitra strategis.

Pertamina memastikan datangnya pemodal asing dalam proyek ini karena Besaran kebutuhan investasi. Namun, tidak tertutup kemungkinan ada investor lokal yang dapat berpartisipasi dalam konsorsium itu. Untuk tahap awal, Pertamina berencana ikut dalam konsorsium dengan minimal kepemilikan sekitar 5%-25% dan selanjutnya mempunyai hak atau pilihan untuk meningkatkan kepemilikan dalam periode yang akan disepakati.

Konsorsium yang terbentuk diharapkan mampu berperan dalam pengadaan crude atau bahan baku dan menyiapkan pendanaan. Selain itu, mitra diharapkan mampu memasarkan produk yang tidak terserap di dalam negeri dengan mengekspornya ke pasar luar negeri, seperti Australia, PNG, Selandia Baru, dan Filipina. “Dari sudut pandang bisnis, kriteria pemilihan partner tentu harus mempunyai pencapaian positif. Tidak harus perusahaan publik. Sangat mudah melihat pengalaman operasional dan keberhasilannya,” kata Rachmad.

Media Indonesia, Page-19, Thursday, Feb, 23, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel