The Board of Commissioners of PT Pertamina is targeting to main thrusts Pertamina director nominees next week after the competency test is complete. Pertamina commissioner Edwin Hidayat Abdullah said to date assessment tests are still carried out on the board of directors. Meanwhile, he is targeting process could be completed this week, so next week can be obtained names presented to the Minister for State Owned Enterprises Rini Soemarno and President Joko Widodo.
Currently, the board of directors of Pertamina in the content Syamsu Alam as upstream director, Rachmad Hardadi as Director Mega Refinery and Petrochemical Project, Arief Budinian as Director of Finance, Yenni Andayani as Director of Gas, Toharso as Director of Processing, M. Iskandar as Director of Marketing and Dwi Wahyu Daryoto as Director of Human Resources, and Information Technology. "If from dekom [commissioners], God willing, this week completed [competence test]," he said.
However, of the seven directors there are currently only five names were undergoing tests. Nevertheless, Edwin, who also serves as Deputy for Energy, Logistics, regional and Tourism Kemeterian SOEs do not call anyone who is undergoing tests. Of the five names, said Edwin, would only left three to four names that will be submitted to the president. "Usually three or four people who submitted to the president," he said.
He called not know the candidates from outside the company. He was reluctant to name a few nengonfirmasi outside Pertamina and Pertamina-1 to be a candidate as President Director of PT Perusahaan Listrik Negara, Sofyan Basir. "If the external, I swear to you I do not know," he said.
In general, he called the commissioners are not looking for a super figure to lead the country owned company, in the field of oil and gas sector that. He considered Pertamina currently requires leadership, winning business strategies despite not master the technical detail. Because the challenges ahead requires a figure that could move the company reached a series of ambitious targets from upstream to downstream.
IN INDONESIAN
Dewan Komisaris Sodorkan Kandidat Dirut Pekan Depan
Dewan Komisaris PT Pertamina menargetkan untuk menyodorkan nama calon direktur utama Pertamina pada pekan depan setelah uji kompetensi tuntas. Komisaris Pertamina Edwin Hidayat Abdullah mengatakan hingga saat ini assessment test masih dilakukan terhadap direksi. Adapun, dia menargetkan proses bisa diselesaikan pada pekan ini, sehingga pada pekan depan bisa didapatkan nama yang disodorkan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Presiden Joko Widodo.
Saat ini, jajaran direksi Pertamina di isi Syamsu Alam sebagai Direktur Hulu, Rachmad Hardadi sebagai Direktur Mega Proyek Kilang dan Petrokimia, Arief Budinian sebagai Direktur Keuangan, Yenni Andayani sebagai Direktur Gas, Toharso sebagai Direktur Pengolahan, M. Iskandar sebagai Direktur Pemasaran dan Dwi Wahyu Daryoto sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi. “Bila dari dekom [dewan komisaris ], lnsya Allah minggu ini selesai [uji kompetensinya],” ujarnya.
Namun, dari tujuh direksi saat ini hanya terdapat lima nama yang tengah menjalani tes. Kendati demikian, Edwin yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, kawasan dan Pariwisata Kemeterian BUMN tidak menyebut siapa saja yang sedang menjalani tes. Dari lima nama, kata Edwin, hanya akan tersisa tiga hingga empat nama yang akan diajukan kepada presiden. “Biasanya tiga atau empat orang yang diajukan ke presiden,” katanya.
Dia menyebut tak mengetahui kandidat yang berasal dari luar lingkungan perseroan. Dia pun enggan nengonfirmasi beberapa nama di luar Pertamina dan menjadi calon Pertamina-1 seperti Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara, Sofyan Basir. “Kalau dari eksternal, saya berani bersumpah saya tidak tahu,” katanya.
Secara umum, dia menyebut dewan komisaris tidak mencari sosok super untuk memimpin perusahaan milik negera, dibidang sektor minyak dan gas bumi itu. Dia menilai Pertamina saat ini membutuhkan kepemimpinan, strategi bisnis yang mumpuni meskipun tidak menguasai teknis secara detail. Pasalnya, tantangan ke depan membutuhkan sosok yang bisa menggerakkan perseroan mencapai serangkaian target ambisius dari hulu hingga hilir.
Bisnis Indonesia, Page-30, Friday, Feb, 24, 2018
No comments:
Post a Comment