google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Bontang Refinery Interested Dozens Investors - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Wednesday, March 1, 2017

Bontang Refinery Interested Dozens Investors



There are seven major oil companies want to participate in managing the Bontang refinery.

The construction project of a new oil refinery in Bontang, East Kalimantan, attractive to investors. PT Pertamina said,
there are already more than 50 companies from home and abroad who want to take part in Bontang refinery project.

Director of Processing and Petrochemical Pertamina megaproject Hardadi Rachmat said, these companies will be present in the project expose or exposure to grass root refinery project (GRR) Bontang on Tuesday (28/2). He said, based on the interim assessment, the company has dozens of world-class competence for processing and petrochemical megaproject.

"This is a positive signal, not only for the project GRR Bontang, but also the investment climate in Indonesia is still very attractive in this sector," said Hardadi when giving a press conference at the headquarters of Pertamina, Jakarta. Hardadi explained, prospective partners Bontang refinery should have four main characteristics.

First, have a strong track record in the oil industry, its main operational reliability and execution of the project. Second, it can adjust to the structure and business model of the desired Pertamina. Third, have a strong desire to accelerate the project and completed it in 2023. Recently, potential partners should be able to provide an attractive offer for the project GRR Bontang. "We are targeting, you can choose a strategic partner on April 28, 2017," he said.

Hardadi said Pertamina immediately conduct a feasibility study together with a strategic partner after a banking decision. The feasibility study is targeted for completion in early 2018 once completed the creation of the consortium. Moreover, it will set the Preliminary Investment Decision-1 which illustrates the expected initial investment Bontang refinery project.

Bontang plant is targeted to process crude oil of about 300 thousand barrels per day. Implementation of the construction of a new refinery in Bontang is a follow up of the Minister of Energy and Mineral Resources No. 7935 K / 10 / MEM / 2016 dated December 9, 2016 which is assigned Pertamina to build and operate an oil refinery in Bontang, East Kalimantan.

In the early stages, Pertamina will enter with a minimum ownership of approximately five to 25 percent. However, Pertamina has a right or an option to increase its holdings in the period to be agreed upon.

Hardadi explained, strategic partners are expected to play a role in the procurement of crude and prepare funding. In addition, it is expected to have kemarnpuan in marketing products that are not absorbed in the domestic market to foreign markets, such as Australia, Papua New Guinea, New Zealand, and the Philippines.

Pertamina already has positive experience in partnering with international companies. SK Energy, South Korea, in partnership with Pertamina for projects Lube Base Group III (synthetic lubricant) since 2007 in the RU II Dumai refinery. Pertamina also partnered with Russia's Rosneft Oil Company and Saudi Aramco Tuban GRR to Cilacap refinery revitalization project. "We are open to receive the support of international and national partners," said Hardadi.

Hardadi explained, Bontang serve as the location of new refinery construction one of its objectives to facilitate fuel distribution in eastern Indonesia. He said Pertamina has previously focused mapping project site in eastern Indonesia. "Of all cities, Bontang best choice," said Hardadi.

Pertamina set up around 460 hectares of land for the construction of the Bontang plant. Bontang plant is targeted to operate in 2023. SVP Business Development Pertamina Iriawan Yulianto explained, participants exposure to the Bontang refinery project invitations and announcements made through national and international media. There are seven strategic partner of the world's oil companies have expressed readiness to follow the project bidding, while about 50 companies of various types obtained through media announcements.

IN INDONESIAN

Kilang Bontang Di minati Puluhan Investor


Ada tujuh perusahaan minyak dunia ingin ikut mengelola kilang Bontang.

Proyek pembangunan kilang minyak baru di Bontang, Kalimantan timur, diminati investor. PT Pertamina menyatakan, sudah ada lebih dari 50 perusahaan dari dalam dan luar negeri yang ingin mengambil bagian dalam proyek kilang Bontang.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut akan hadir dalam project expose atau paparan proyek grass root refinery (GRR) Bontang pada Selasa (28/2). Dia mengatakan, berdasarkan penilaian sementara, puluhan perusahaan tersebut memiliki kompetensi kelas dunia untuk megaproyek pengolahan dan petrokimia.

“Ini merupakan sinyal positif, tidak hanya bagi proyek GRR Bontang, namun juga iklim investasi di Indonesia yang masih sangat menarik di sektor ini,” kata Hardadi saat memberikan keterangan pers di kantor pusat Pertamina, Jakarta. Hardadi menjelaskan, calon mitra kilang Bontang harus memiliki empat karakteristik utama. 

Pertama, memiliki rekam jejak kuat pada industri pengolahan minyak, utamanya kehandalan operasional dan eksekusi proyek. Kedua, dapat menyesuaikan dengan struktur dan model bisnis yang dikehendaki Pertamina. Ketiga, memiliki keinginan kuat untuk percepatan proyek dan menyelesaikannya pada 2023. Terakhir, calon mitra harus dapat memberikan penawaran yang menarik bagi proyek GRR Bontang. “Kami menargetkan, dapat memilih mitra strategis pada 28 April 2017,” ujarnya.

Hardadi mengatakan, Pertamina segera melakukan studi kelayakan perbankan bersama mitra strategis setelah ada keputusan. Studi kelayakan ditargetkan selesai pada awal 2018 sekaligus menuntaskan pembentukan konsorsium. Selain itu, akan ditetapkan Preliminary-Investment Decision 1 yang menggambarkan perkiraan awal investasi proyek kilang Bontang.

Kilang Bontang ditargetkan mampu mengolah minyak mentah sekitar 300 ribu barel per hari. Pelaksanaan pembangunan kilang baru di Bontang ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 7935 K/ 10 / MEM /2016 tanggal 9 Desember 2016 yang menugaskan Pertamina untuk membangun dan mengoperasikan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur.

Pada tahap awal, Pertamina akan masuk dengan minimal kepemilikan sekitar lima sampai 25 persen. Tapi, Pertamina mempunyai hak atau pilihan untuk meningkatkan kepemilikan dalam periode yang akan disepakati.

Hardadi menjelaskan, mitra strategis diharapkan berperan dalam pengadaan crude dan menyiapkan pendanaan. Selain itu, diharapkan memiliki kemarnpuan dalam memasarkan produk yang tidak terserap di pasar dalam negeri ke pasar luar negeri, seperti Australia, Papua Nugini, Selandia Baru, dan Filipina.

Pertamina sudah mempunyai pengalaman positif dalam bermitra dengan perusahaan intemasional. SK Energy, Korea Selatan, bermitra dengan Pertamina untuk proyek Lube Base Grup III (pelumas sintetis) sejak 2007 di kilang RU II Dumai. Pertamina juga bermitra dengan Rosneft Oil Company Russia untuk GRR Tuban dan Saudi Aramco untuk proyek revitalisasi kilang Cilacap. “Kami terbuka untuk menerima dukungan mitra internasional maupun nasional,” ujar Hardadi.

Hardadi menjelaskan, Bontang dijadikan sebagai lokasi pembangunan kilang baru salah satu tujuannya agar mempermudah distribusi BBM di wilayah Indonesia Timur. Dia mengatakan, Pertamina sebelumnya memang fokus melakukan pemetaan lokasi proyek di Indonesia Timur. “Dari seluruh kota, Bontang pilihan terbaik,” kata Hardadi.

Pertamina menyiapkan lahan sekitar 460 hektare untuk pembangunan kilang Bontang. Kilang Bontang ditargetkan beroperasi pada 2023. SVP Business Development Pertamina Iriawan Yulianto menjelaskan, peserta paparan proyek kilang Bontang dilakukan melalui undangan dan pengumuman media nasional maupun intemasional. Ada tujuh mitra strategis dari perusahaan minyak dunia yang menyatakan siap mengikuti penawaran proyek, sedangkan sekitar 50 perusahaan dari berbagai tipe didapatkan melalui pengumuman media.

Republika, Page-5, Saturday, Feb, 25, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel