The role of PT Pertamina as national oil companies (national oil company / NOC) should be expanded to provide an opportunity to manage and exploit oil and gas blocks nationwide. Moreover, the new Pertamina contributed 26% of
national oil and gas products, NOC far when compared to other countries such as Malaysia's Petronas, which have contributed up to 70%. After being appointed to manage the Mahakam block began in January 2018 and got the full right management of the Offshore North West Java [ONWJ], Pertamina also be appointed to manage Sanga-Sanga who is out of contract in August 2018.
As of June 30, 2016, Special Unit of Upstream Oil and Gas (SKK Migas) recorded Sanga-Sanga accounted ready to sell oil production (lifting) 18 thousand barrels per day. While lifting gas by 31 thousand barrels of oil equivalent per day (boepd). Head of Public Relations SKK Migas Taslim Z Yunus said the contract decision Sanga-Sanga in the hands of the government through the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM).
Pertamina has the right and priority to ask who is out of contract because the field has been set regulation. Pertamina so submit a work plan for the next 20 years. Head of Communications, Public Information Service and Cooperation of the Ministry of Energy Sujatmiko said the government will provide a great opportunity for Pertamina to manage oil and gas blocks are out of contract. Pertamina as the representative of the state in oil and gas sector will certainly have the support of the state to develop the oil and gas sector.
Pertamina given the freedom of business, given the freedom tandem partner, the same yesterday to the Iranian government G to G with Iran, then it only just continue the talks, "he said. According to members of the National Energy Council (DEN) Syamsir Abduh, granting the right to manage the expired blocks to Pertamina becomes a necessity.
The government should place the role and position of Pertamina in accordance with the nature and purpose of its formation by independently managing oil and gas blocks in the country. Observers energiv of Reforminer Institute Komaidi Notonegoro assess Pertamina has been shown to be ready.
However, due to a matter of business, Pertamina would be more prudent to take over oil and gas blocks out of contract. Pertamina should also selectively choose the field that will be taken, should be measured all aspects of readiness, "said Komaidi. Earlier, Commissioner of Pertamina Mr. Abeng said in 2016, Pertamina has a nice achievement, but shareholders gave the aspiration that the company's performance is much better again.
In 2017, on the upstream side, Pertamina should be more aggressive look for the fields to be able to add reserves in the country and abroad. On the downstream side, all lines to be driven increase efficiency. Pertamina is projecting an increase in net profit in 2017 rose 6% to US $ 3.04 billion of prognosis in 2016 amounted to US $ 2.88 billion.
IN INDONESIAN
Pertamina Harus Kelola Blok Habis Kontrak
Peran PT Pertamina sebagai perusahaan minyak nasional (national oil company/NOC) harus diperluas dengan memberi kesempatan untuk mengelola dan mengusahakan blok-blok migas nasional. Apalagi Pertamina baru berkontribusi 26% dari
produk migas nasional, jauh jika dibandingkan dengan NOC negara lain seperti Petronas Malaysia yang telah berkontribusi hingga 70%. Setelah ditunjuk mengelola Blok Mahakam mulai Januari 2018 dan mendapat hak sepenuhnya pengelolaan Blok Offshore North West Java [ONWJ], Pertamina juga bisa ditunjuk mengelola Blok Sanga-Sanga yang akan habis masa kontraknya pada Agustus 2018.
Per 30 Juni 2016, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat Blok Sanga-Sanga menyumbang produksi siap jual minyak (lifting) 18 ribu barel per hari. Sementara lifting gas sebanyak 31 ribu barrel of oil equivalent per day (boepd). Kepala Bagian Humas SKK Migas Taslim Z Yunus mengatakan keputusan kontrak Blok Sanga-Sanga ada di tangan pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pertamina mempunyai hak dan prioritas untuk meminta lapangan yang habis kontraknya karena telah diatur regulasi. Pertamina jadi menyampaikan rencana kerja untuk 20 tahun ke depan. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan pemerintah akan memberikan kesempatan yang besar bagi Pertamina untuk mengelola blok migas yang habis kontraknya. Pertamina sebagai wakil negara dalam sektor migas tentu akan mendapat dukungan dari negara mengembangkan sektor migas.
Pertamina diberikan keleluasaan bisnis, diberi kebebasan gandeng partner, sama kemarin ke Iran- pemerintah G to G dengan Iran, kemudian Pertamina hanya tinggal melanjutkan pembicaraan,” ungkap dia. Menurut anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Syamsir Abduh, pemberian hak kelola blok expired kepada Pertamina menjadi sebuah keniscayaan.
Pemerintah harus menempatkan peran dan posisi Pertamina sesuai dengan hakikat dan tujuan pembentukannya dengan mengelola blok migas secara mandiri di Tanah Air. Pengamat energiv dari Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai Pertamina telah terbukti siap.
Namun karena menyangkut masalah bisnis, Pertamina tentu akan lebih hati-hati mengambil alih blok migas yang habis kontraknya. Pertamina perlu juga selektif memilih lapangan yang akan diambil, harus diukur semua aspek kesiapannya,” kata Komaidi. Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan pada 2016 pencapaian Pertamina sudah bagus, tetapi pemegang saham memberikan aspirasi agar kinerja perusahaan jauh lebih bagus lagi.
Pada 2017, dari sisi hulu, Pertamina harus lebih agresif mencari ladang untuk bisa menambah cadangan dalam negeri dan luar negeri. Di sisi hilir, semua lini dipacu meningkatkan efisiensi. Pertamina memproyeksikan peningkatan laba bersih 2017 sebesar 6% menjadi US$ 3,04 miliar dari prognosis 2016 sebesar US$ 2,88 miliar.
Media Indonesia, Page-19, Tuesday, Dec, 27,2016
No comments:
Post a Comment