google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Focus 2 Block in Iran - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Wednesday, December 28, 2016

Pertamina Focus 2 Block in Iran



PT Pertamina will focus on acquiring Block Ab Teymour and Mansauri in Iran next year.

    Oil and gas companies belonging to the country should apply for prciposal containing the technical and financial aspects of the study to the Iranians against the two blocks by February 2017. Pertamina's upstream director Syamsu Alam said that the company would be serious to work two oil and gas fields in Iran. In 2017, Pertamina will focus on acquiring blocks, although the company is also targeting several oil and gas fields in Russia, Africa, and other countries in the Middle East.

    According to him, there are several companies that are also eyeing the two blocks in Iran. Pertamina should be able to convince the National Iranian Oil Company (NIOC). Syamsu added that the company will not dominate the block entirely because they have a local partner. We most likely will be the operator [in Block Ab Teymour and Mansouri] if the regulation there, right Pertamina asked to invite local partners.

    He targeted, state-owned oil and gas it can submit a proposal related to technical and financial aspects on the block in February 2017. Block Ab Mansouri Teymour and each has oil reserves of about 3 billion barrels. February we put in a proposal, then asked them [NIOC] is Pertamina must show technical and financial capability interesting. Extra Special activities overseas assets, said Syamsu, the company allocated a capital expenditure of US $ 1 billion to $ 1.5 billion in 2017 as this year's allocation.

    President Joko Widodo has also instructed the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM), the Ministry of SOEs, and Pertamina to immediately realize the cooperation management of oil fields in Iran. EMR Minister Ignatius Jonan said the government would propose Pertamina to become the operator. Currently, he said, Pertamina is preparing a proposal block management in Iran. Currently, Pertamina has been producing oil in the three countries of Iraqis, Algeria, and Malaysia. Courses in Iraq came from West Qurna 1 with 178 active wells.

    On the block, ExxonMobil controls the shares of participation 32.69% and is the operator, 32.69% PetroChina, Shell 19.62%, Pertamina International Exploration & Production (PIEP) controls 10%, and the South Oil Company (SOC) Iraq 5% , Pertamina is targeting aggressive growth in 2017 compared with this year. It was marked by the projected increase in net profit in 2017 rose 6% to US $ 3.04 billion compared with prognosis in 2016 amounted to US $ 2.88 billion.

    The achievement was supported by the projected increase in revenue surged 15% to US $ 42.59 billion compared with the prognosis in 2016 amounted to US $ 37.03 billion. Commissioner of Pertamina Mr. Abeng said the company's performance in 2016 is quite positive at the time oil prices fell and the expected performance of it can be maintained. Therefore, an increase in efficiency in all business lines were maintained.

    Tanri explained, the general meeting of shareholders (AGM) Pertamina agreed on all the exciting work plan in 2017 so that it can be better than this year. From the upstream side, Pertamina should more aggressively seek to add fields to spare both domestically and abroad.

IN INDONESIAN

Pertamina Fokus 2 Blok di Iran

PT Pertamina akan Fokus untuk mengaukuisisi Blok Ab Teymour dan Mansauri di Iran pada tahun depan.

    Perusahaan minyak dan gas bumi milik negara itu harus mengajukan prciposal yang berisi kajian teknis dan aspek finansial kepada pihak Iran terhadap dua blok tersebut paling lambat Februari 2017. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, perseroan akan serius untuk menggarap dua lapangan migas di Iran. Pada 2017, Pertamina akan fokus untuk mengakuisisi blok, kendati perseroan juga membidik beberapa blok migas di Rusia, Afrika, dan negara lain di Timur Tengah.

    Menurutnya, terdapat beberapa perusahaan yang juga mengincar dua blok di Iran tersebut. Pertamina harus mampu meyakinkan National Iranian Oil Company (NIOC). Syamsu menambahkan, perseroan tak akan menguasai blok tersebut seluruhnya karena harus menggandeng mitra lokal. Kami kemungkinan besar akan jadi operator [di Blok Ab Teymour dan Mansouri] kalau di regulasi di sana, kan Pertamina diminta untuk mengajak mitra lokal.

Dia menargetkan, BUMN migas itu dapat mengajukan proposal terkait aspek teknis dan finansial atas kedua blok itu pada Februari 2017. Blok Ab Teymour dan Mansouri masing-masing memiliki cadangan minyak sekitar 3 miliar barel. Februari kami masukkan proposal, kemudian yang diminta mereka [NIOC] adalah Pertamina harus bisa menunjukkan kemampuan technical dan finansialnya menarik. Khusus kegiatan penambahan aset di luar negeri, ujar Syamsu, perusahaan mengalokasikan belanja modal senilai US$1 miliar US$ 1,5 miliar pada 2017 sama seperti alokasi tahun ini.

    Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian BUMN, dan Pertamina untuk segera merealisasikan kerja sama pengelolaan ladang minyak di Iran. Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, pemerintah tentu akan mengusulkan Pertamina untuk menjadi operator. Saat ini, katanya, Pertamina tengah menyusun proposal pengelolaan blok di Iran. Saat ini, Pertamina sudah memproduksi minyak di tiga negara yakni lrak, Aljazair, dan Malaysia. Di Irak berasal dari Lapangan West Qurna 1 dengan 178 sumur aktif.

    Pada blok tersebut, ExxonMobil menguasai saham partisipasi 32,69% dan menjadi operator, PetroChina 32,69%, Shell 19,62%, Pertamina Internasional Eksplorasi & Produksi (PIEP) menguasai 10%, dan South Oil Company (SOC) Iraq 5%. Pertamina menargetkan pertumbuhan agresif pada 2017 dibandingkan dengan tahun ini. Hal itu ditandai dengan proyeksi peningkatan pertumbuhan laba bersih 2017 yang naik 6% menjadi US$ 3,04 miliar dibandingkan dengan prognosa 2016 sebesar US$ 2,88 miliar.

    Pencapaian tersebut ditopang oleh proyeksi kenaikan pendapatan yang melonjak 15% menjadi US$42,59 miliar dibandingkan dengan prognosa 2016 sebesar US$ 37,03 miliar. Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan, capaian perseroan pada 2016 cukup positif pada saat harga minyak turun dan diharapkan kinerja itu dapat dipertahankan. Oleh karena itu, peningkatan efisiensi di semua lini usaha tetap dipertahankan.

    Tanri menjelaskan, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) Pertamina disepakati semua rencana kerja yang menantang pada 2017 sehingga bisa lebih baik dari tahun ini. Dari sisi hulu, Pertamina harus lebih agresif mencari ladang untuk bisa menambah cadangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Bisnis Indonesia, Page-30, Wednesday, Dec,28,2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel