google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 To Boost Oil and Gas Production, Pertamina Expands Four Oil and Gas Blocks - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Wednesday, January 22, 2020

To Boost Oil and Gas Production, Pertamina Expands Four Oil and Gas Blocks



PT Pertamina (Persero) plans to expand the development of the four oil and gas blocks it manages domestically and internationally. This development is expected to increase the company's oil and gas production this year and in the future.

Pertamina Upstream Director Dharmawan H Samsu said, in the country, there are three termination oil and gas blocks which are the focus of the company's development namely the Mahakam, Sanga-Sanga, and East Kalimantan Blocks. 

the Sanga-Sanga block

    Although, the company will still intensively work on developing all termination blocks that have been assigned by the government. The three oil and gas blocks are the focus because their potential is still very good.

"The potential is still good. So we can apply a philosophy called creating a second cycle of the field, extended [production] age, "he said.

The development of these three oil and gas blocks through the Field Development Optimization Program (OPLL). Currently, it is proposing approval of the OPLL-1 Program for the Sanga-Sanga Block where 755 development wells will be drilled in this oil and gas block in the next 2-2.5 years.

     He hopes that drilling in the Sanga-Sanga Block can begin this year. However, the Sanga-Sanga Block development plan has not yet been approved because it also proposed economic project incentives. On the other hand, continued Dharmawan, Pertamina will also lower the economic limits of the project.

"But the government is given incentives such as additional split (revenue sharing), licensing that is facilitated, then leasing state assets are given a bonus bonus. This so that the gas can still be extracted at a lower cost so that the economy is maintained and the production is good, "he explained.

the Mahakam Block

For the Mahakam Block OPLL, approval of the development plan has been given by the Special Task Force for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas). However, it also seeks to develop the Mahakam Block, which can also be given incentives by the government.

Earlier in its official statement, SKK Migas announced that PT Pertamina Hulu Mahakam would drill 257 wells in five fields in the Mahakam Block during the 2020-2022 period. Investment costs incurred in the amount of US $ 1.5 billion. Dharmawan continued, it will also run the OPLL Program in the East Kalimantan Block.

"Soon we also want to apply for PHPL OPLL [Pertamina Hulu East Kalimantan]. This [development plan] has not yet been submitted, we are
evaluation, "he said.

In the Mahakam Block, Pertamina will also drill two exploration wells. According to Dharmawan, these two wells namely Sumur Tunu Deep East and South Peciko. Well drilling will begin around July and is expected to increase the production of the Mahakam Block given the deeper drilling will take place where temperatures and pressures are very high.

"We expect to contribute around 30 million cubic feet per day / mmscfd from these two wells. But we must explore first, "he said.

Overseas Assets Pertamina also plans to expand oil and gas assets abroad, one of which is in Algeria. Dharmawan said that his party wanted to develop the Menzel Lejmet North (MLN) 2 oil and gas field. This field is an area around the MLN-1 Field which has now been managed by the company.

"That is what we want to propose for our expansion. We are still negotiating with the Government of Algeria through Sonatrach, Algeria's oil and gas BUMN, "he said.

He explained, the MLN-2 Field was a new oil and gas area which was not included in the MLN-1 Field. In this field, several exploration results have been discovered that Pertamina wants to develop.

But Dharmawan could not confirm whether an agreement with the Government of Algeria for the development of the MLN-2 Field could be reached in 2020. At present Pertamina, through its subsidiary, PT Pertamina International EP (PIEP), is the operator and holder of a majority management rights of 65% in the MLN Field.

Block 405A

This field is part of Block 405A where Pertamina also has management rights in two other fields, namely EMK Field 16.9% and Ourhoud Field 3.73%. At the end of 2017, Pertamina had signed a revised memorandum of understanding on the management of the oil and gas block in Algeria with Sonatrach.

Through this new agreement, the Algerian oil and gas company has opened opportunities for Pertamina to develop existing assets and work on new assets that have the potential to produce 20-30 thousand barrels per day (BPD) and total reserves of more than 100 million barrels of oil.

As is known, Pertamina is targeting oil and gas production in 2020 of 923 thousand barrels of oil equivalent per day / boepd, namely 430 thousand BPD of oil and 2,857 mmscfd of gas. According to Pertamina's data, the company's oil production is recorded to rise 3.85% from this year's target of 414 thousand BPD, while gas production is down 2.92% from the 2020 target of 2,943 mmscfd.

IN INDONESIA

Genjot Produksi Migas, Pertamina Ekspansi Empat Blok Migas


PT Pertamina (Persero) berencana mengekspansi pengembangan empat blok migas yang dikelolanya di dalam dan luar negeri. Pengembangan ini diharapkan bisa menambah produksi migas perseroan di tahun ini dan masa mendatang. 

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu menuturkan, di dalam negeri terdapat tiga blok migas terminasi yang menjadi fokus pengembangan perseroan yakni Blok Mahakam, Sanga-Sanga, dan East Kalimantan. Walaupun, perseroan tetap akan secara intensif mengerjakan pengembangan seluruh blok terminasi yang telah ditugaskan oleh pemerintah. Ketiga blok migas tersebut menjadi fokus lantaran potensinya masih sangat bagus.

“Potensinya masih bagus. Jadi kami bisa menerapkan filosofi yang disebut menciptakan siklus lapangan yang kedua, diperpanjang usia [produksinya],” katanya.

Pengembangan ketiga blok migas ini melalui Program Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL). Saat ini, pihaknya sedang mengajukan persetujuan Program OPLL-1 untuk Blok Sanga-Sanga di mana akan dilakukan pengeboran 755 sumur pengembangan di blok migas ini dalam 2-2,5 tahun ke depan. 

Pihaknya berharap pengeboran di Blok Sanga-Sanga bisa dimulai pada tahun ini. Namun, rencana pengembangan Blok Sanga-Sanga ini belum disetujui lantaran pihaknya juga mengusulkan insentif proyek ekonomis. Di sisi lain, lanjut Dharmawan, Pertamina juga akan menurunkan batasan keekonomian proyek tersebut.

“Tetapi dari pemerintah diberikan insentif misalnya tambahan split (bagi hasil), perizinan yang dipermudah, kemudian sewa aset negara diberi bonus diskon. Ini
supaya gasnya masih bisa diekstrak dengan biaya yang lebih rendah sehingga keekonomian terjaga dan produksinya baik,” papar dia.

Untuk OPLL Blok Mahakam, persetujuan rencana pengembangan telah diberikan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Namun, pihaknya juga berupaya agar pengembangan Blok Mahakam ini juga dapat diberi insentif oleh pemerintah. 

Sebelumnya dalam keterangan resminya, SKK Migas mengumumkan bahwa PT Pertamina Hulu Mahakam akan mengebor 257 sumur di lima lapangan di Blok Mahakam selama periode 2020-2022. Biaya investasi yang dikeluarkan yakni sebesar US$ 1,5 miliar. Dharmawan melanjutkan, pihaknya juga akan menjalankan Program OPLL di Blok East Kalimantan. 

“Sebentar lagi kami juga mau mengajukan OPLL PHKT [Pertamina Hulu Kalimantan Timur]. Ini [rencana pengembangannya] belum di-submit, sedang kami evaluasi,” tuturnya.

Di Blok Mahakam, Pertamina juga akan mengebor dua sumur eksplorasi. Menurut Dharmawan, dua sumur ini yakni Sumur Tunu Deep East dan South Peciko. Pengeboran sumur akan dimulai sekitar Juli nanti dan diharapkan bisa menambah produksi Blok Mahakam mengingat pengeboran akan dilakukan lebih dalam di mana temperatur dan tekanannya sangat tinggi. 

“Kami harapkan bisa menyumbang sekitar 30 juta kaki kubik per hari/mmscfd dari dua sumur ini. Tetapi kami harus eksplorasi dulu,” ujar dia. 

Aset Luar Negeri Pertamina juga berencana melakukan ekspansi aset minyak dan gas di luar negeri, salah satunya di Aljazair. Dharmawan mengatakan, pihaknya ingin mengembangkan lapangan migas Menzel Lejmet North (MLN) 2. Lapangan ini merupakan area yang berada di sekitar Lapangan MLN-1 yang kini telah dikelola oleh perseroan.

“Itu mau kami propose untuk kami ekspansi. Kami masih negosiasi dengan Pemerintah Aljazair melalui Sonatrach, BUMN migas Aljazair,” tutur dia.

Dijelaskannya, Lapangan MLN-2 merupakan area migas baru yang tidak termasuk dalam Lapangan MLN-1. Di lapangan ini, telah ditemukan beberapa hasil eksplorasi yang ingin dikembangkan Pertamina. 

Namun Dharmawan tidak dapat memastikan apakah kesepakatan dengan Pemerintah Aljazair untuk pengembangan Lapangan MLN-2 bisa tercapai pada tahun 2020 ini. Saat ini Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina International EP (PIEP), menjadi operator sekaligus pemegang hak kelola mayoritas sebesar 65% di Lapangan MLN. 

Lapangan ini merupakan bagian dari Blok 405A di mana Pertamina juga memiliki hak kelola di dua lapangan lainnya yakni Lapangan EMK 16,9% dan Lapangan Ourhoud 3,73%. Pada akhir 2017, Pertamina sempat meneken revisi nota kesepahaman pengelolaan blok migas di Aljazair dengan Sonatrach. 

Melalui kesepakatan baru ini, perusahaan migas milik Aljazair itu membuka peluang bagi Pertamina untuk mengembangkan aset eksisting serta mengerjakan aset baru yang memiliki potensi produksi 20-30 ribu barel per hari (bph) dan total cadangan lebih dari 100 juta barel minyak. 

Seperti diketahui, Pertamina menargetkan produksi migas pada tahun 2020 ini sebesar 923 ribu barel setara minyak per hari/boepd, yakni minyak 430 ribu bph dan gas 2.857 mmscfd. Sesuai data Pertamina, produksi minyak perseroan tercatat naik 3,85% dari target tahun ini 414 ribu bph, sementara produksi gas turun 2,92% dari target tahun 2020 ini 2.943 mmscfd.

Investor Daily, Page-9, Monday, Jan 6, 2020

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel