google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Officially Manages Chevron Blocks - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Thursday, November 1, 2018

Pertamina Officially Manages Chevron Blocks


Slowly but surely, PT Pertamina began taking management of oil and gas blocks belonging to foreign contractors. Previously, Pertamina took over the Mahakam Block from Total EP, now Pertamina is taking the East Kalimantan-Attaka Block from Chevron Indonesia Company (CICO).


After 50 years of managing the East Kalimantan-Attaka Block, based on the production sharing contract (PSC), the CICO contract expired on Wednesday (24/10). Furthermore, the subsidiary of PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), namely PT Pertamina Hulu East Kalimantan (PHKT) manages East Kalimantan-Attaka for the next 20 years, namely from October 25, 2018 to October 24, 2038.


Upstream Indonesian Pertamina President Director Bambang Manumayoso said, currently East Kalimantan-Attaka is already in the production phase "V" or the fifth phase aka the advanced decline stage. So that his party will conduct an exploratory study to look for new potential, while at the same time holding back the oil and gas block production rate so that it does not decline too far.

"The first three years consist of two exploration study packages. This is the fifth phase, so it's already advanced. So we are rejuvenating with exploration and new development," Bambang said in East Kalimantan-Attaka's handover event.

the East Kalimantan-Attaka Block

For this reason, Pertamina plans 10 workovers and 59 well services, which are estimated to be 13,291 barels of oil per day (bopd) of oil per day and 73.3 million standard cubicfeet per day (mmscfd). Meanwhile, in 2019, three wells will be planned for drilling in the fourth quarter, 37 workovers and 308 well services, which are projected to have an average oil and gas production per day of 10,639 bopd and 59.4 mmscfd.

Pertamina has budgeted a definite commitment of investment for the first three years of US $ 79.3 million which will be taken from internal cash. The East Kalimantan Block Attaka has 15 fields, namely Attaka, Melangin, Kerindingan, Medium, Cow, Santan, Sepinggan, Sedandang, Seguni, Sejadi, Yakin, Mahoni, Bangkirai, Seturian and Beaches.

Bambang said, East Kalimantan-Attaka is one of the three ex termination blocks handled by Pertamina. The other two are Mahakam and Sanga-Sanga. Bambang said, for the size of the block that is quite old, East Kalimantan-Attaka production is still relatively high. However, for the contribution of national production to Pertamina, this is not significant, which is around 5%.

"So it is not very significant in the national context," said Bambang.

As for the contribution to Pertamina Hulu Indonesia, Bambang said, the East Kalimantan Block-Attaka was not much different from the Sanga-Sanga block. which is around 10% -15%. While the biggest contribution is still from the Mahakam Block. But he did not give the details. One thing is certain, next week it will hold a workshop for the three managers to look for new exploration lands.

"We will start next week, we will meet, namely PHM (Mahakam), Sanga-Sanga, and PHKT for the Workshop looking for new exploratory land," said Bambang.

East Kalimantan Block - Attaka is part of the assignment obtained by the Pertamina Group from the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM). In detail, Pertamina manages eight contract-term blocks (terminations) in 2018 and two termination blocks in 2019, Pertamina invested US $ 693 million in these 10 blocks for three years.

IN INDONESIAN

Pertamina Resmi Kelola Blok Chevron


Perlahan tapi pasti, PT Pertamina mulai mengambil pengelolaan blok migas milik kontraktor asing. Sebelumnya, Pertamina mengambilalih Blok Mahakam dari Total EP, kini Pertamina mengambil Blok East Kalimantan-Attaka dari Chevron Indonesia Company (CICO).

Setelah 50 tahun mengelola Blok East Kalimantan-Attaka, berdasarkan production sharing contract (PSC), maka kontrak CICO telah berakhir pada Rabu (24/10). Selanjutnya, anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), yakni PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) mengelola East Kalimantan-Attaka Selama 20 tahun ke depan, yakni sejak 25 Oktober 2018 hingga 24 Oktober 2038.

Direktur Utama Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso bilang, saat ini East Kalimantan-Attaka sudah berada di fase produksi "V" atau fase kelima alias tahap decline lanjut. Sehingga pihaknya akan melakukan studi eksplorasi untuk mencari potensi baru, sekaligus menahan laju produksi blok migas ini agar tidak menurun terlalu jauh. 

"Tiga tahun pertama terdiri dari dua paket studi eksplorasi. Ini sudah fase kelima, jadi sudah lanjut. Makanya kami melakukan peremajaan dengan eksplorasi dan new development," kata Bambang dalam acara serah terima East Kalimantan-Attaka.

Untuk itu, Pertamina merencanakan 10 workover dan 59 well services yang diestimasi untuk rata-rata produksi per hari sebesar 13.291 barels of oil per day (bopd) minyak dan 73,3 million standard cubicfeet per day (mmscfd). Sedangkan pada tahun 2019 rencananya akan dilakukan pengeboran tiga sumur pada kuartal ke IV, 37 workover dan 308 well services yang diproyeksikan rata-rata produksi migas per hari sebesar 10.639 bopd dan 59,4 mmscfd.

Pertamina menganggarkan komitmen pasti investasi selama tiga tahun pertama sebesar US$ 79,3 juta yang akan diambil dari kas internal. Adapun Blok East Kalimantan Attaka ini memiliki 15 lapangan, yakni Attaka, Melangin, Kerindingan, Sedang, Sapi, Santan, Sepinggan, Sedandang, Seguni, Sejadi, Yakin, Mahoni, Bangkirai, Seturian dan Pantai.

Bambang bilang, East Kalimantan-Attaka adalah satu dari tiga blok eks terminasi yang ditangani Pertamina. Dua lainnya adalah Mahakam dan Sanga-Sanga. Bambang mengungkapkan, untuk ukuran blok yang sudah cukup tua, produksi East Kalimantan-Attaka masih tergolong tinggi. Namun untuk kontribusi produksi secara nasional kepada Pertamina, hal itu tidak signifikan, yakni sekitar 5%. 

"Jadi tidak signifikan sekali dalam konteks nasional," ungkap Bambang. 

Sedangkan untuk kontribusi terhadap Pertamina Hulu Indonesia, Bambang bilang, Blok East Kalimantan-Attaka tidak jauh berbeda dengan blok Sanga-Sanga. yakni sekitar 10%-15%. Sedangkan kontribusi terbesar masih dari Blok Mahakam. Namun dia tidak memberikan angka detailnya. Satu hal yang pasti, pada pekan depan pihaknya akan menggelar workshop untuk pengelola ketiganya guna mencari lahan-lahan eksplorasi baru.

"Kami akan memulai pada minggu depan, kami akan bertemu, yakni PHM (Mahakam), Sanga-Sanga, dan PHKT untuk Workshop mencari lahan lahan new eksploraion," ungkap Bambang.

Blok East Kalimantan-Attaka merupakan bagian dari penugasan yang didapatkan Grup Pertamina dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Perinciannya, Pertamina mengelola delapan blok habis masa kontrak (terminasi) pada 2018 dan dua blok terminasi di tahun 2019, Pertamina menginvestasikan US$ 693 juta di 10 blok ini selama tiga tahun. 

Kontan, Page-14, Friday, Oct 26, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel