google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Petronas strives to exceed production targets - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Wednesday, June 20, 2018

Petronas strives to exceed production targets



Petronas (Petroliam Nasional Berhad) is seeking to exceed the 15,000 barrels per day (bpd) target set by the government through SKK Migas at Ketapang Field Working Area (WK) in 2018. Through the development of a field approved by SKK Migas, Petronas hopes can maintain production levels in the range of 16,000 bpd.

"For development in Bukit Tua Field, the main objective is to keep production at a range of 16,000 bpd. The target is above the government's target of 15,000 bpd, "said Senior Manager of Corporate Affairs & Administration PC Muriah, Andiono Setiawan.

WorkingArea Petronas

Andiono explained that Petronas optimism maintains production from Bukit Tua WK Ketapang field based on performance since May 2015 when it first succeeded in delivering petroleum in accordance with the current target date.

"Since the beginning of production in 2015, the production is fairly good which is about 18 thousand barrels per day. Above the target set by the government at that time is 16 thousand barrels per day. Because there is a natural decline, now the government's target of 15,000 bpd, Petronas hopes to reach about 16,000 bpd, "he said.

Andiono confirmed that the development of the field to maintain the natural oil production is also likely to increase gas production from Bukit Tua field. Described, the current gas production ranges from 30 mmscfd which flowed to the Java Java (PJB) through the East Java Petrogas (PJU). With the development of the field is expected to increase gas production by about 15 mmscfd.

"Petronas is committed to supporting electricity supply by PJB. The reliability of electricity is very important for economic growth in East Java Region can be maintained even improved, "he explained.



The spirit of Petronas to exploit in the field of Bukit Tua located on the North Coast of Madura Island proves the commitment of Petronas oil and gas company from Malaysia to invest in upstream oil and gas sector in Indonesia WK Ketapang is officially signed as a Production Sharing Contract (PSC) with the Government of Indonesia , in June 1998. Since working on WK Ketapang, after taking over ConocoPhillips shares, on December 1, 2000 to July 25, 2008, Petronas operations showed very positive performance.

By cooperating with Trunojoyo University as a Cooperation Contract Contractor (KKKS), Petronas not only invests in upstream oil and gas, but also conducts community social investment activities through Social Responsibility programs that have been initiated since 2013.

"Petronas cooperates with local educational institutions such as Trunojoyo Madura University (UTM) in conducting social studies which become the place of operation of Petronas in Gresik and Sampang," said the alumnus of ITS Surabaya.

Armed with the results of studies accompanied by coordination and communication with relevant Local Governments, Petronas continues to implement sustainable programs covering 3 areas of education, community empowerment and environment and public health.

IN INDONESIA

Petronas Berupaya Lampaui Target Produksi


Petronas (Petroliam Nasional Berhad) berupaya bisa melampaui target produksi 15.000 barel per hari (bph) yang ditetapkan pemerintah melalui SKK Migas di Lapangan Bukit Tua Wilayah Kerja (WK) Ketapang pada tahun 2018. Melalui pengembangan lapangan yang telah mendapat persetujuan SKK Migas, Petronas berharap bisa memelihara tingkat produksi pada kisaran 16.000 bph.

“Untuk pengembangan di Lapangan Bukit Tua, tujuannya utamanya adalah menjaga produksi pada kisaran 16.000 bph. Target itu di atas target pemerintah yakni 15.000 bph," kata Senior Manager Corporate Affairs &Administration PC Muriah, Andiono Setiawan.

Andiono menjelaskan, optimisme Petronas mempertahankan produksi dari lapangan Bukit Tua WK Ketapang didasarkan kinerja sejak Mei 2015 saat pertama kali berhasil mengalirkan minyak bumi sesuai dengan target waktu saat itu.

“Sejak awal produksi di tahun 2015, produksi yang dihasilkan terbilang bagus yakni sekitar 18 ribu barel per hari. Di atas target yang ditetapkan pemerintah saat itu yaitu 16 ribu barel per hari. Karena ada penurunan alamiah, kini target pemerintah 15.000 bph, Petronas berharap bisa mencapai sekitar 16.000 bph,” katanya.

Andiono membenarkan, pengembangan lapangan untuk mempertahankan produksi minyak yang secara alamiah mengalami penurunan juga berpeluang menambah produksi gas dari Lapangan Bukit Tua. Dijelaskan, saat ini produksi gas berkisar 30 mmscfd yang dialirkan ke Pembangkitan Jawa Bali (PJB) melalui Petrogas Jatim Utama (PJU). Dengan pengembangan lapangan tersebut diharapkan ada kenaikan produksi gas sekitar 15 mmscfd.

“Petronas berkomitmen mendukung penyediaan listrik oleh PJB. Keandalan listrik sangat penting agar pertumbuhan ekonomi di Wilayah Jawa Timur bisa dijaga bahkan ditingkatkan,” jelasnya.

Semangat Petronas melakukan eksploitasi di lapangan Bukit Tua yang berada di Pantai Utara Pulau Madura menjadi bukti komitmen Petronas perusahaan migas berasal dari Malaysia tersebut berinvestasi di sektor hulu migas di Indonesia WK Ketapang resmi ditandatangani sebagai kontrak kerjasama/PSC (Production Sharing Contract) dengan Pemerintah Republik Indonesia, pada Juni 1998. Sejak mengerjakan WK Ketapang, setelah mengambilalih saham ConocoPhillips, pada 1 Desember 2000 hingga 25 Juli 2008, kegiatan operasi Petronas menunjukkan kinerja yang sangat positif.

Dengan menggandeng Universitas Trunojoyo Sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), Petronas tidak hanya berinvestasi di bidang hulu minyak dan gas bumi, tetapi juga melaksanakan kegiatan investasi sosial masyarakat melalui program-program Tanggung Jawab Sosial yang sudah dirintis sejak tahun 2013.

“Petronas menggandeng institusi pendidikan lokal yakni Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dalam melakukan studi sosial yang menjadi tempat beroperasinya Petronas yakni di Gresik dan Sampang,” jelas alumnus ITS Surabaya ini.

Berbekal hasil studi yang dibarengi dengan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Daerah terkait, Petronas terus melaksanakan program yang berkelanjutan yang melingkupi 3 bidang yakni bidang pendidikan, bidang pemberdayaan masyarakat dan bidang lingkungan dan kesehatan masyarakat. 

Memorandum,  Page-4, Monday, May 28, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel