google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Mahakam Block Finally Managed Pertamina - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Tuesday, January 2, 2018

Mahakam Block Finally Managed Pertamina



Starting Monday, January 1, 2018, the management of the Mahakam block shifted from Total E & P Indonesia to Pertamina. The process begins with the delivery of Mahakam Work Area management from Total E & P Indonesia and Inpex Japan to the government represented by Head of SKK Migas Amien Sunaryadi, which then submitted to Pertamina represented by Director Hulu Syamsu Alam.

The following are facts about the takeover of the Mahakam Block from Total E & P Indonesia to PT Pertamina.

The Mahakam Block

Starting January 1, 2018, Mahakam Block Officially Managed Pertamina January 1 Pertamina Manages Mahakam Block, Indonesia's Largest Oil Field in Mahakam Block, Deputy Minister of EMR: Insha Allah, 31 December 100% to Pertamina.

1. Changed Name

Having been controlled by foreign parties for 50 years, the Mahakam block is now renamed Work Area (WK) managed by Pertamina Hulu Mahakam (PHM), which is mentioned as the grandson of Pertamina company. Previously the management was in the hands of Total E & P Indonesia and lnpex Japan for 50 years.

2. Transition Through Several Stages

Pertamina during the transition period has made various efforts and coordination with all parties. Given the management of the Mahakam Working Area as a state duty to be carried out in accordance with the main tasks, and Pertamina functions as a SOE.

"Management is carried out while maintaining the production of the Mahakam Block Working Area whose peak production reservoir in the 2003-2009 period has been exceeded.

PHM controls operating costs and keeps QHSSE (Quality, Health, Safety, Security and Environment) in operation, "Pertamina Upstream Director Syamsu Alam said.

Previously, Pertamina has successfully proven the management of post-mining oil and gas blocks, Offshore North West Java (ONWJ) Block in 2009, and West Madura Offshore (WMO) in 2011.

3. Mahakam Block Potentially Profitable

Based on SKK Migas data as of November 2017, the Mahakam Working Area produces oil and condensate of 52 thousand barrels of oil per day, and 1.360 million cubic feet of natural gas per day. That's what makes the Mahakam Block has enough potential promising, with evidence as of January 1, 2018 of 4.9 trillion Cubic Feet (TCF) of gas, 57 million barrels of oil, and 45 million barrels of condensate.

Meanwhile, in the Work Program and Budget Agreement (WP & B) 2018, SKK Migas targets PHM production of 42.01 thousand barrels of oil per day, and 916 mmscf of gas per day. This figure is planned to be achieved by drilling development wells of 69 wells, 132 workover wells, 5623 repair wells, and POFD 5 oil and gas fields in the Working Area of Mahakam.

IN INDONESIA

Blok Mahakam Akhirnya Dikelola Pertamina


Mulai Senin 1 Januari 2018 pengelolaan Blok Mahakam beralih dari Total E&P Indonesia ke Pertamina. Proses diawali dengan penyerahan pengelolaan Wilayah Kerja Mahakam dari Total E&P Indonesia dan Inpex Jepang kepada pemerintah yang diwakili oleh Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, yang selanjutnya diserahkan ke Pertamina diwakili oleh Direktur Hulu Syamsu Alam.

Berikut ini merupakan fakta-fakta tentang pengambilalihan Blok Mahakam dari Total E & P Indonesia ke PT Pertamina. 

Mulai 1 Januari 2018, Blok Mahakam Resmi Dikelola Pertamina 1 Januari Pertamina Kelola Blok Mahakam, Ladang Migas Terbesar di Indonesia di Blok Mahakam, Wakil Menteri ESDM: Insya Allah, 31 Desember 100% ke Pertamina. 

1. Berubah Nama 

Setelah dikuasai pihak Asing selama 50 Tahun, Blok Mahakam kini berganti nama menjadi Wilayah Kerja (WK) dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang disebut-sebut sebagai cucu perusahaan Pertamina. Sebelumnya pengelolaan berada di tangan Total E&P Indonesia dan lnpex selama 50 tahun.

2. Peralihan Melalui Beberapa Tahap 

Pihak Pertamina selama masa peralihan telah melakukan berbagai upaya dan koordinasi dengan semua pihak. Mengingat pengelolaan Wilayah Kerja Mahakam sebagai tugas negara yang akan dijalankan sesuai tugas pokok, dan fungsi Pertamina sebagai BUMN

"Pengelolaan dilaksanakan dengan tetap menjaga produksi Wilayah Kerja blok Mahakam yang masa puncak produksi reservoirnya pada periode 2003-2009 telah terlewati. 

PHM mengontrol biaya operasi dan tetap mengedepankan QHSSE (Quality, Health, Safety, Security and Environment) dalam operasionalnya," kata Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam.

Sebelumnya, Pertamina telah berhasil membuktikan pengelolaan blok migas pascaterminasi, yakni Blok Offshore North West lava (ONWJ) pada 2009, dan West Madura Offshore (WMO) pada 2011.

3. Blok Mahakam Berpotensi Menguntungkan 

Berdasarkan data SKK Migas per November 2017, Wilayah Kerja Mahakam berproduksi minyak dan kondensat sebesar 52 ribu barel minyak per hari, dan 1.360 juta kaki kubik gas bumi per hari. Hal itu yang menjadikan Blok Mahakam memiliki potensi yang cukup menjanjikan, dengan bukti per 1 Januari 2018 sebesar 4,9 Tiliun Cubic Feet (TCF) gas, 57 juta barel minyak, serta 45 juta barel kondensat.

Sedangkan, pada Persetujuan Program Kerja dan Anggaran (WP&B) 2018, SKK Migas menargetkan produksi PHM 42,01 ribu barel minyak per hari, dan 916 mmscf gas per hari. Angka tersebut direncanakan tercapai dengan adanya pengeboran sumur pengembangan sebanyak 69 sumur, 132 workover sumur, 5623 perbaikan sumur, serta POFD 5 lapangan migas di Wilayah Kerja Mahakam.

Harian Bangsa, Page-4, Tuesday, Jan 2, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel