google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Work on the Mahakam block, Pertamina Cooperate with Partners - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Thursday, December 28, 2017

Work on the Mahakam block, Pertamina Cooperate with Partners



PT Pertamina is an expert in partnering with partners as one of the strategies to manage the Mahakam block starting January 1, 2018. However, the company has not set which oil and gas company will be its partner.

"One of our strategies is partnership," said Pertamina President Director Elia Massa Manik in Jakarta.

However, cooperation with other oil and gas companies does not have to start on January 1, 2018. The release of corporate rights to the other party can be done anytime. It also has not confirmed whether Total E & P Indonesia and Inpex Corporation will re-join the Mahakam block, or there are other companies.

'"We'll see," he said.

Earlier, Total E & P Indonesie also said it wanted to rejoin the Mahakam Block if it could get 39% participation rights. Not only Total, Mubadala Petroleum, a UAE oil and gas company, expressed interest in joining the Mahakam block. This was conveyed by the leadership of Mubadala to the Deputy Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Arcandra Tahar last November.

Related letter from the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) which opens the opportunity Total and Inpex earn participation rights up to 39%, Elijah said not yet received his side.

"There is no letter to us," he said.

Last week, Deputy Minister of Energy and Mineral Resources Arcandra Tahar revealed that he had signed a letter allowing Pertamina to abandon the participation rights of Mahakam Block to another party up to 39%. This letter revises the letter sent in the ESDM Minister Sudirman Said's era that limits the maximum 30% participation allowance to be released.

"There's already a letter. It can be up to 39% (part of the participation is released), "said Arcandra.

Meanwhile, Upstream Director of Pertamina Syamsu Alam had stated, Pertamina able to work on Mahakam Block with or without partners.

"Are we able to manage the Mahakam? Capable, employees stay there, then we have some finance who want to join. So we wait until the end of the year, "said Alam.

Previously, as known Pertamina has signed a new contract of Blok Mahakam valid from January 1, 2018 at the end of 2015 ago. Under the contract, the company promised a signature bonus of US $ 41 million.

IN INDONESIA

Kerjakan Blok Mahakam, Pertamina Gandeng Mitra


PT Pertamina akal menggandeng mitra sebagai salah satu strategi dalam mengelola Blok Mahakam mulai 1 Januari 2018. Meski demikian, perseroan belum menetapkan perusahaan migas mana yang akan menjadi mitranya.

“Salah satu strategi kami adalah partnership,” kata Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik di Jakarta.

Meski demikian, kerja sama dengan perusahaan migas lain ini tidak harus dimulai pada 1 Januari 2018. Pelepasan hak partisipasi perseroan ke pihak lain dapat dilakukan kapan saja. Pihaknya juga belum memastikan apakah Total E&P Indonesia dan Inpex Corporation akan kembali bergabung mengelola Blok Mahakam, atau justru ada perusahaan lain.

‘"Nanti kami lihat,” ujarnya. 

Sebelumnya, Total E&P Indonesie juga menyatakan ingin bergabung kembali di Blok Mahakam jika bisa memperoleh hak partisipasi 39%. Tidak hanya Total, Mubadala Petroleum yang merupakan perusahaan migas Uni Emirat Arab menyatakan minatnya untuk ikut mengelola Blok Mahakam. 

      Hal ini disampaikan pimpinan Mubadala kepada Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar pada November lalu.

Terkait surat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang membuka kesempatan Total dan Inpex memperoleh hak partisipasi hingga 39%, Elia menyebut belum diterima pihaknya.

“Tidak ada suratnya ke kami,” kata dia.

Pada pekan lalu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan sudah menandatangani surat yang mengizinkan Pertamina melepas hak partisipasi Blok Mahakam kepada pihak lain sampai 39%. Surat ini merevisi surat yang dikirim pada era Menteri ESDM Sudirman Said yang membatasi hak partisipasi yang boleh dilepas maksimal 30%.

“Kan sudah ada suratnya. Boleh up to 39% (bagian partisipasi yang dilepas) ,” kata Arcandra.

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam sempat menyatakan, Pertamina mampu menggarap Blok Mahakam dengan atau tanpa mitra. 

“Apakah kami mampu mengelola Mahakam? Mampu, karyawan tetap di sana, lalu kami ada beberapa finance yang mau bergabung. Jadi kami tunggu sampai akhir tahun,” tegas Alam.

Sebelumnya, seperti diketahui Pertamina telah menandatangani kontrak baru Blok Mahakam yang berlaku mulai 1 Januari 2018 pada akhir 2015 lalu. Dalam kontrak itu, perseroan menjanjikan bonus tanda tangan US$ 41 juta.

Investor Daily, Page-9, Thursday, Dec 28, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel