Rekind Working Gas Processing Facilities Jambaran-Tiung Biru

PT Rekayasa Industri (Rekind) together with JGC Corporation and JGC Indonesia are officially appointed as the main executor of the development of the Gas Processing Facilities (GPF) project for the Jambaran-Tiung Biru Field (JTB).

the Jambaran-Tiung Biru Field

The GPF project of Tiung Biru Project is designed to process gross gas of 330 million standard cubic feet per day / mmscfd and produce 172 mmscfd of gas. In this project, Rekind is believed to be a consortium leader working on engineering, procurement, construction (engineering, procurement, and construction / EPC) of the facility.

The Jambaran-Tiung Biru project itself is planned to be completed in 36 months. Acting President Director of Rekind Jakub Tarigan said GPF Jambaran-Tiung Biru Project is the realization of Rekind involvement in international strategic oil and gas projects.

In this project Rekind is not only required to be able to have a high standard of work in terms of timeliness, cost, quality, and security.

"However, Rekind is also required to present innovation ideas in the field of engineering so that it can provide added value for project owners, government, industry, and society which will benefit from the gas produced," he said in his official statement Monday / 12).

Rekind, a company of EPC Indonesia, has 36 years of experience developing and successfully completing gas processing projects.

Among them, Rekind has built Donggi Gas Production Facilities, Arun LNG Regasification, Compression, and Central Gas Plant Rowing Project, Sumpal Field Compression, PPGS, CO2 Subang Removal, and gas purification units in the fertilizer industry.

IN INDONESIA

Rekind Kerjakan Fasilitas Pemrosesan Gas Jambaran-Tiung Biru

PT Rekayasa industri (Rekind) bersama dengan JGC Corporation dan JGC Indonesia secara resmi ditunjuk sebagai pelaksana utama pembangunan proyek fasilitas pemrosesan gas (Gas Processing Facilities/ GPF) untuk Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB).

Fasilitas GPF Proyek jambaran Tiung Biru ini dirancang dapat mengolah gas kotor sebesar 330 million standard cubic feet per day/mmscfd dan menghasilkan gas jual 172 mmscfd. Dalam proyek ini Rekind dipercaya untuk menjadi pemimpin konsorsium menggarap rekayasa, pengadaan, konstruksi (engineering, procurement, and construction / EPC) fasilitas tersebut.

Proyek Jambaran-Tiung Biru sendiri direncanakan dapat selesai dikerjakan dalam 36 bulan. Pelaksana Tugas Direktur Utama Rekind Jakub Tarigan menuturkan, Proyek GPF Jambaran-Tiung Biru merupakan realisasi keterlibatan Rekind dalam proyek migas strategis berskala internasional. 

Dalam proyek ini Rekind tidak hanya dituntut untuk mampu memiliki standar kerja yang tinggi dalam hal ketepatan waktu, biaya, kualitas, dan keamanan.

“Namun, Rekind juga dituntut mampu menyuguhkan idei-ide inovasi di bidang engineering sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pemilik proyek, pemerintah, industri, dan masyarakat yang nantinya akan merasakan manfaat dari gas yang dihasilkan,” kata dia dalam keterangan resminya, Senin (4/12).

Rekind yang merupakan perusahaan EPC Indonesia, dalam kurun 36 tahun ini mempunyai pengalaman membangun dan berhasil menyelesaikan proyek-proyek pemrosesan gas. Diantaranya, Rekind telah membangun Fasilitas Produksi Gas Donggi, Regasifikasi Arun LNG, Compresion and Central Gas Plant Proyek Dayung, Compresion Project Lapangan Sumpal, PPGS, CO2 Removal Subang, dan unit-unit pemurnian gas di industri pupuk.

Investor Daily, Page-9, Tuesday, Dec 5, 2017