google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Project Prioritize Local Workers - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Saturday, December 30, 2017

Project Prioritize Local Workers



East Kalimantan Governor Awang Faroek Ishak ensured that the expansion project of PT Pertamina refinery in Balikpapan would require about 20,000-30,000 workers with priority on local human resources.

This certainty was stated directly by Awang after a meeting with the management of PT Pertamina and the Coordinating Minister for Economic Affairs in Jakarta recently.

"I reminded that the recruitment of the workforce to prioritize the people of East Kalimantan, the refinery should be built by local workers," Awang said on the official website of East Kalimantan Provincial Government.

The proposal, said the Governor, was welcomed by Coordinating Minister for the Economy Darmin Nasution and Pertamina's management. Although prioritizing the workforce of East Kalimantan, the priority of the technical aspects of the expansion project of oil refineries requires the availability of skilled manpower according to the oil field.

Awang asked the younger generation of East Kalimantan to immediately attend training in a number of Training Center (BLK) in East Kalimantan.

"The Organization of Regional Organizations [OPD] scope of East Kalimantan Provincial Government includes BLK, and Polytechnic to jointly discuss the provision of qualified workers to support this big project," he said.

He asserted that the human resources in the area will not be outdone by the power from outside East Kalimantan.

"Please maximize this opportunity," he said.

Awang asked the younger generation of East Kalimantan to immediately attend training in a number of Training Center (BLK) in East Kalimantan.

"Now it cannot happen again," he said.

He added that this megaproject will be groundbreaking by President Joko Widodo in January 2018.

"God willing, President Jokowi is coming," he said.

In order to welcome the arrival of President Jokowi to East Kalimantan, on January 5, 2018 coordination meeting between representatives of the Ministry of Economy, Ministry of Manpower, PT Pertamina, East Kalimantan Provincial Government, Balikpapan City Government, Samarinda City Government, Bontang City Government and PPU .

For information, the Refinery Development Masterplan Program (RDMP) in Balikpapan, Pertamina has established PT Wijaya Karya (WIKA) as the executor, and state-owned banks as a source of working capital financing. The Pertamina refinery expansion project in Balikpapan consists of two stages, each targeting to be completed by 2019 and 2021. This target is 22 months faster than the targeted previously.

Meanwhile, the capacity of the oil processing infrastructure is targeted to increase from 260,000 to 360,000 barrels per day. In addition to capacity, the fuel products from the refinery will also be upgraded from the original emission standard from Euro 2 to Euro 5.

IN INDONESIA

Proyek Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal


Gubernur Kalimantan Timur-Awang Faroek Ishak memastikan proyek perluasan kilang minyak PT Pertamina di Balikpapan akan membutuhkan sekitar 20,000-30.000 tenaga kerja dengan prioritas pada sumber daya manusia lokal.

Kepastian ini dinyatakan langsung oleh Awang seusai rapat bersama manajemen PT Pertamina dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta baru-baru ini.

“Saya mengingatkan agar penerimaan tenaga kerja untuk megaproyek itu memprioritaskan warga Kalimantan Timur, kilang harus dibangun oleh tenaga lokal," ujar Awang di laman resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Usulan itu, kata Gubernur, disambut baik Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan manajemen Pertamina. Meskipun mengutamakan tenaga kerja Kalimantan Timur, prioritas dari aspek teknis dalam proyek perluasan pembangunan kilang minyak tersebut menuntut ketersediaan teriaga terampil sesuai dengan bidang perminyakan.

Awang meminta generasi muda Kalimantan Timur segera mengikuti pelatihan di sejumlah Balai latihan Kerja (BLK) di Kalimantan Timur.

“Organisasi Perangkat Daerah [OPD] lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur temasuk BLK, dan Politeknik untuk bersama-sama mendiskusikan penyediaan tenaga kerja berkualitas untuk mendukung proyek besar ini,” katanya.

Dia menegaskan dengan begitu SDM di daerah tidak akan kalah dengan tenaga dari luar Kalimantan Timur. 

“Silakan maksimalkan kesempatan ini,” ungkapnya.

Awang tidak menampik jika secara umum, pembangunan proyek strategis cenderung menggunakan jasa tenaga-tenaga dari luar daerah. 

“Sekarang ini tidak boleh terjadi lagi," ujarnya.

Dia menambahkan, megaproyek ini akan di groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo pada Januari 2018. 

"lnsya Allah Presiden Jokowi akan datang," katanya.

Dalam rangka menyambut kedatangan Presiden Jokowi ke Kalimantan Timur, maka pada 5 Januari 2018 akan diselenggarakan rapat koordinasi antar perwakilan Kementerian Perekonomian, Kementerian Tenaga Kerja, PT Pertamina, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah kota Balikpapan, Pemerintah kota Samarinda, Pemerintah kota Bontang, dan PPU.

Sebagai informasi, Proyek Refinery Development Masterplan Program (RDMP) di Balikpapan, Pertamina sudah menetapkan PT Wijaya Karya (WIKA) sebagai pelaksana, dan bank-bank BUMN sebagai sumber pembiayaan modal kerja. Proyek perluasan kilang Pertamina di Balikpapan terdiri dari dua tahap, yang masing-masing ditarget rampung pada 2019 dan 2021. Target ini lebih cepat 22 bulan dibandingkan dengan yang ditargetkan sebelumnya.

Adapun, kapasitas infrastruktur pengolahan minyak itu ditarget bertambah, dari semula 260.000 menjadi 360.000 barel per hari. Selain kapasitas, produk BBM dari kilang tersebut juga akan di upgrade standar emisinya dari yang semula masih Euro 2 menjadi Euro 5.

Bisnis Indonesia, Page-11, Saturday, Dec 30, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel