google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Supply for Domestic Enhanced - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Tuesday, November 14, 2017

Supply for Domestic Enhanced



Deputy Minister of Energy and Mineral Resources Arcandra Tahar inaugurated the groundbreaking of the Duri-Dumai gas pipeline project in Riau via a video conference from Jakarta. The 64-kilometer pipeline network was built to supply gas for Riau's refineries, industries and petrochemicals.

Construction of the pipeline is done with PT Pertamina Gas, a subsidiary of PT Pertamina, with PT Perusahaan Gas Negara Tbk. In the joint operation agreement signed by the two companies, Pertamina Gas owns 60 percent of the shares and PGN controls 40 percent of the shares. The investment value of the project is 52.2 million US dollars or equivalent to Rp 700 billion.

"About the Duri-Dumai gas pipeline, it's been a long time ago (an assignment given since June 2016), but it's just starting now. Apparently, it is not easy to get synergy between SOEs. There is a complexity in starting this work, "Arcandra said in his speech on Monday (13/11) in Jakarta.

Arcandra said the gas pipeline project is optimizing the supply of gas in the country. The pipeline network is expected to be in use by October 2018, and the workforce that will be absorbed during the project will reach 400 people.

In an official statement, PGN Commercial Director Danny Praditya said the construction of the Duri-Dumai pipeline will use the Pekanbaru-Dumai toll road area. He is partnering with PT Hutama Karya in the project.

"We have obtained the principle permit, environmental permit, and other permits so that the project can start," said Danny Necessity "

Gas to be channeled through the Duri-Dumai gas pipeline reaches 200 million standard cubic feet per day (MMSCFD). The gas requirement for Pertamina's refinery in Dumai reaches 57 MMSCFD and will gradually increase to 120 MMSCFD.

Gas channeled to pipelines is owned by Pertamina and PGN with gas source from Corridor Block (ConocoPhillips), Bentu Blok  (Energi Mega Persada / EMP), and Jambi Merang Block (JOB Pertamina-Talisman).

The government is trying to increase domestic gas utilization. The obstacles encountered are limited gas infrastructure, such as regasification terminal, floating storage and regasification unit (FSRU), and gas pipelines. An investment of Rp 650 trillion is needed to build domestic gas infrastructure by 2030. Of 2016 gas output of 1.4 million barrels of oil equivalent per day, 42 percent is exported.

IN INDONESIA

Pasokan untuk Dalam Negeri Ditingkatkan


Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar meresmikan peletakan batu pertama proyek pembangunan jaringan pipa gas Duri-Dumai di Riau lewat konferensi video dari Jakarta. Jaringan pipa sepanjang 64 kilometer itu dibangun untuk memasok gas bagi kilang minyak, industri, dan petrokimia di Riau.

Pembangunan jaringan pipa tersebut dikerjakan bersama PT Pertamina Gas, anak usaha PT Pertamina, dengan PT Perusahaan Gas Negara  Tbk. Dalam perjanjian kerja sama operasi yang ditandatangani kedua perusahaan tersebut, Pertamina Gas menguasai 60 persen saham dan PGN menguasai 40 persen saham.  Nilai investasi proyek tersebut adalah 52,2 juta dollar AS atau setara Rp 700 miliar.

”Soal pipa gas Duri-Dumai, ini sudah lama sekali (penugasan yang diberikan sejak Juni 2016), tetapi baru saja dapat dimulai sekarang. Ternyata, tidak mudah mendapat sinergi antar BUMN. Ada kompleksitas dalam memulai pekerjaan ini,” kata Arcandra dalam pidato sambutannya, Senin (13/11), di Jakarta.

Arcandra mengatakan, proyek jaringan pipa gas ini mengoptimalkan pasokan gas di dalam negeri. Jaringan pipa diharapkan dapat digunakan pada Oktober 2018, Tenaga kerja yang bakal terserap selama proyek berlangsung diperkirkaan mencapai 400 orang.

Dalam keterangan resmi, Direktur Komersial PGN Danny Praditya mengatakan, pembangunan jaringan pipa Duri-Dumai ini akan menggunakan lahan jalur tol Pekanbaru-Dumai. Pihaknya menggandeng PT Hutama Karya dalam pengerjaan proyek tersebut. 

”Kami sudah mendapatkan izin prinsip, izin lingkungan, dan perizinan lainnya sehingga proyek ini dapat dimulai,” kata Danny Kebutuhan"

Gas yang akan dialirkan melalui jaringan pipa gas Duri-Dumai- tersebut mencapai 200 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Adapun kebutuhan gas untuk kilang milik Pertamina di Dumai mencapai 57 MMSCFD dan akan naik secara bertahap menjadi 120 MMSCFD.

Gas yang dialirkan pada jaringan pipa adalah milik Pertamina dan PGN dengan sumber gas dari Blok Corridor (ConocoPhillips), Blok Bentuk (Energi Mega Persada/EMP), dan Blok Jambi Merang (JOB Pertamina-Talisman).

Pemerintah berusaha meningkatkan pemanfaatan gas di dalam negeri. Kendala yang dihadapi adalah terbatasnya infrastruktur gas, seperti terminal regasifikasi, unit penyimpanan dan regasifikasi terapung (FSRU), serta jaringan pipa gas. Dibutuhkan investasi Rp 650 triliun untuk membangun infrastruktur gas di dalam negeri hingga 2030. Dari total produksi gas 2016 sebesar 1,4 juta barrel setara minyak per hari, sebanyak 42 persen diekspor.

Kompas, Page-20, Tuesday, Nov 14, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel