PLN Consider Gas Masela

In order to ensure sufficient gas in the future, Perusahaan Listrik Negara (PLN) weighs the opportunity to purchase Masala Block gas. Considering 26/7% of the total power plant in Electricity Supply Business Plan (RUPTL) 2017-2026 in the form of gas power plant (PLTG) and steam power plant (PLTGU).

PLN expects the gas purchase price of Masela Block to be the same as BP Tangguh. "It must be the direction of negotiations there, if it is the same, we buy from Masela," said I Made Suprateka, "Head of Unit Corporate Communications Unit PLN

Last month PLN signed a gas sale contract with BP Tangguh for PLTGU Java 1. It costs 11.2% ICP + US $ 0.4. The amount is equivalent to 16 cargoes per year for 20 years of PLTGU Java 1 requirement.

Sofyan Basir, President Director of PLN, said that currently there are no gas supply constraints. The condition is different from coal supply. Per year, PLN needs 86 million tons of coal and increased 70 million tons after 2020. We also have control with BP Migas for the long term, "said Sofyan

The development of PLTG, PLTGU or other renewable energy power plant (EBT) is another PLN plan to reduce diesel power plants (PLTD). Currently, 5% of the total PLN power plant is a power plant.

IN INDONESIA

PLN Mempertimbangkan Gas Masela

Demi  menjamin kecukupan gas di masa yang akan datang, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menimbang peluang membeli gas Blok Masala. Mengingat 26/7% dari total pembangkit listrik dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026 berupa pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU).

PLN berharap harga beli gas Blok Masela sama dengan BP Tangguh. “Pasti arahnya negosiasi ke sana, kalau sama, kami beli dari Masela," ujar I Made Suprateka," Kepala Unit Satuan Komunikasi Korporat PLN 

Bulan lalu PLN meneken kontrak jual-beli gas dengan BP Tangguh untuk PLTGU Jawa 1. Harganya 11,2% ICP + US$ 0,4. Jumlah tersebut setara 16 kargo per tahun untuk 20 tahun kebutuhan PLTGU Jawa 1.

Sofyan Basir,  Direktur Utama PLN, mengatakan, saat ini tidak ada kendala suplai gas. Kondisi tersebut berbeda dengan suplai batubara. Per tahun, PLN membutuhkan 86 juta ton batubara dan bertambah 70 juta ton setelah tahun 2020. Kami juga sudah kontrol dengan BP migas untuk jangka panjang," ujar Sofyan

Pengembangan PLTG, PLTGU atau pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) lain adalah rencana PLN mengurangi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Saat ini, 5% dari total pembangkit listrik PLN berupa PLTD.

Kontan, Page-14, Wednesday, June 21, 2017