Until May 2017, PT Pertamina Gas (Pertagas) recorded a net profit of US $ 68.6 million, up 9.1 percent compared to last year's US $ 62.9 million. The composition of the profit contributor is still from gas transportation which reaches 80%. The remaining 20% of trading.
Because the biggest contribution is still from pipeline transportation, Pertagas is diligent in building the project. This year Pertagas will build a 513 km project spread across Grissik-Semarang, Grissik-Pusri and Grissik-Gresik Looping.
Hatim Ilwan, Public Relation & CSR Manager of Pertagas, said that besides the 513 km project, there are still four other projects this year. The four are Duri-Dumai gas pipeline, Senipah-Balikpapan, Kuala Tanjung-East Kalimantan and Pasuruan-East Java. The total length of the project is 175 km.
The project will increase the company's gas distribution capability. Pertagas now has a length of 2,463 km of gas network throughout Indonesia. "The Duri-Dumai gas pipeline project is in synergy with Perusahaan Gas Negara (PGN)," Hatim said
According to him, the synergy with PGN will also provide its own benefits for the company, because the initial step and the government's discourse can realize the oil and gas holding.
"Concerning the holding principle we are following the government's decision, so when asked for readiness, yes, we are ready," Hatim said.
So far, the Toll fee from Pertagas pipeline is US $ 2.53 per mmbtu. But in Medan the price of Tol Fee fell to US $ 1.8 per mmbtu, due to government policy. "To support industries in the region of North Sumatra," he said.
In addition to building an open access gas pipeline, Pertagas also continues to build a gas network to residents' homes. There are six areas to be built gas network. However, not all will be done by Pertagas. "There is a contractor working on and putting Pertagas as operator and maintenance," Hatim said.
Areas that are built are Pali, Muara Enim, Mojokerto, Pekanbaru, Samarinda, and Bontang. A total of 31,000 household connections. Last year the company built a gas network of three locations, such as Prabumulih, Cilegon and Balikpapan with a total of 39,000 household connections. In the business of gas traders, carried out by a subsidiary of Pertagas. Namely PT Pertagas Niaga, PT Perta Arun Gas, PT Perta Samtan Gas and PT Perta Daya Gas.
IN INDONESIA
Laba Pertagas Tumbuh 9,1% Menjadi US$ 68,6 Juta
Sampai Mei 2017, PT Pertamina Gas (Pertagas) mencatatkan laba bersih sebesar US$ 68,6 juta, naik 9,1% dibandingkan pencapaian periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 62,9 juta. Komposisi kontributor laba masih dari transportasi gas yang mencapai 80%. Sisanya sebesar 20% dari trading.
Lantaran kontribusi terbesar masih dari transportasi pipa, Pertagas rajin membangun proyek. Tahun ini Pertagas akan membangun proyek sepanjang 513 km yang tersebar di Grissik-Semarang, Grissik-Pusri dan Grissik-Gresik Looping.
Hatim Ilwan, Manajer Public Relation & CSR Pertagas, menyatakan, selain proyek sepanjang 513 km itu, masih ada empat proyek lain di tahun ini. Keempatnya adalah pipa gas Duri-Dumai, Senipah-Balikpapan, Kuala Tanjung-Kalimantan Timur dan Pasuruan- Jawa Timur. Total keseluruhan panjang proyek tersebut mencapai 175 km.
Proyek tersebut akan meningkatkan kemampuan penyaluran gas perusahaan tersebut. Kini, Pertagas memiliki panjang jaringan gas mencapai 2.463 km di seluruh Indonesia. "Proyek pipa gas Duri-Dumai sinergi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN)," ungkap Hatim
Menurut dia, sinergi dengan PGN juga akan memberikan keuntungan sendiri bagi perusahaan tersebut, karena langkah awal dan wacana pemerintah bisa mewujudkan holding migas.
"Soal holding pada prinsipnya kami ikut dengan keputusan pemerintah, Jadi kalau ditanya kesiapan, ya, kami siap," kata Hatim.
Sejauh ini harga Tol fee dari pipa Pertagas sebesar US$ 2,53 per mmbtu. Tapi di Medan harga Tol Fee turun menjadi US$ 1,8 per mmbtu, karena ada kebijakan pemerintah. "Untuk mendukung industri di wilayah Sumatra Utara," kata dia.
Selain membangun pipa gas open access, Pertagas juga terus membangun jaringan gas ke rumah-rumah warga. Ada enam daerah yang akan dibangun jaringan gas. Namun, tidak semua akan dikerjakan oleh Pertagas. "Ada yang dikerjakan kontraktor dan menempatkan Pertagas sebagai operator dan maintenance, ujar Hatim.
Wilayah yang dibangun itu adalah Pali, Muara Enim, Mojokerto, Pekanbaru, Samarinda, dan Bontang. Totalnya 31.000 sambungan rumah tangga. Tahun lalu perusahaan ini membangun jaringan gas Tiga lokasi, seperti Prabumulih, Cilegon dan Balikpapan dengan total 39.000 sambungan rumah tangga. Di bisnis trader gas, dilakukan oleh anak usaha Pertagas. Yakni PT Pertagas Niaga, PT Perta Arun Gas, PT Perta Samtan Gas dan PT Perta Daya Gas.
Kontan, Page-14, Friday, June 23, 2017
No comments:
Post a Comment