google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Boosts Balikpapan Refinery Production - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Tuesday, December 11, 2018

Pertamina Boosts Balikpapan Refinery Production


The construction of the Balikpapan Refinery Development Master Plan (RDMP) immediately began with the signing of a construction design contract (engineering, procurement and construction / EPC) with the construction of the refinery, both inside battery limit (IBL) and outside battery limit (OSBL).


The signing of the contract was carried out after the auction process on March 15-November 26 2018 was declared completed and the winner was announced on November 30, 2018. Corporate Communications Vice President Pertamina Adiatma Sardjito said the Balikpapan RDMP refinery development would be carried out joint operation of four domestic and foreign companies, namely SK Engineering and Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd, PT Rekayasa Industri, and PT PP (persero) Tbk. The Balikpapan RDMP development contract reached Rp. 57.8 trillion and will be completed within 53 months.

Hyundai Engineering Co. Ltd

"Balikpapan's RDMP refinery is part of Pertamina's strategic project to realize national energy independence and security. "The capacity of the Balikpapan refinery will increase to 100,000 barrels per day, up 38% from the previous 260,000 barrels per day to 360 thousand barrels per day," Adiatma said.

Balikpapan RDMP is one of six refinery mega-projects built by Pertamina. The six refinery megaprojects consist of four RDMP expansion projects and two new grass root refinery / GRR projects.

Nicke Widyawati

"At the end of 2026, we can implement the six refinery projects," said Pertamina Director Nicke Widyawati.

Coordinating Minister for Economic Affairs Darmin Nasution said the construction of the Balikpapan refinery answered the government's thirst which had been wanting to develop or expand refineries.

ESDM Minister Ignasius Jonan

"The government understands that building or developing refineries is not easy because it requires costs and a long time. However, this should not be ignored because it becomes a capital in realizing national energy security, "said ESDM Minister Ignasius Jonan.

"The refinery is also the forerunner of petrochemicals. This is the hope that our government has a large petrochemical industry, "he added.

IN INDONESIAN

Pertamina Genjot Produksi Kilang  Balikpapan


Pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan segera dimulai dengan ditandatanganinya kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi (engineering, procurement and construction/EPC) dengan ruang lingkup pembangunan kilang, baik inside battery limit (IBL) maupun outside battery limit (OSBL). 

Penandatanganan kontrak ini dilakukan setelah melalui proses lelang pada 15 Maret-26 November 2018 dinyatakan selesai dan telah diumumkan pemenangnya pada 30 November 2018. Vice President Corporate Communications Pertamina Adiatma Sardjito menyatakan pembangunan RDMP Kilang Balikpapan akan dilakukan joint operation empat perusahaan dalam dan luar negeri, yaitu SK Engineering and Construction Co Ltd, Hyundai Engineering Co Ltd, PT Rekayasa Industri, dan PT PP (persero) Tbk. Adapun kontrak pembangunan RDMP Balikpapan mencapai Rp 57,8 triliun dan akan diselesaikan dalam waktu 53 bulan.

“RDMP Kilang Balikpapan bagian dari proyek strategis Pertamina untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Nantinya kapasitas kilang Balikpapan akan bertambah hingga 100 ribu barel per hari, atau naik 38% dari sebelumnya 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari,” ujar Adiatma

RDMP Balikpapan merupakan satu dari enam megaproyek kilang yang dibangun Pertamina. Keenam megaproyek kilang itu terdiri atas empat proyek perluasan RDMP dan dua proyek pembangunan baru (grass root refinery/GRR). 

“Akhir 2026, keenam proyek kilang ini insya Allah bisa kita laksanakan” ujar Dirut Pertamina Nicke Widyawati. 

Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pembangunan kilang Balikpapan menjawab dahaga pemerintah yang selama ini ingin ada pembangunan ataupun perluasan kilang.

“Pemerintah mengerti bahwa membangun ataupun mengembangkan kilang tidak mudah karena membutuhkan biaya dan waktu yang lama. Namun, hal ini tidak boleh diabaikan karena menjadi modal dalam mewujudkan ketahanan energi nasional,” kata Menteri ESDM Ignasius Jonan.

“Kilang juga cikal bakal petrokimia. Ini harapan pemerintah kita punya industri petrokimia besar,” imbuhnya.

Media Indonesia, Page-13, Tuesday, Dec 11, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel