google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Immediately Completes Balikpapan Refinery FID - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wikipedia

Search results

Wednesday, February 28, 2018

Pertamina Immediately Completes Balikpapan Refinery FID



    PT Pertamina aims to finalize the final investment decision (FID) of the Balikpapan Refinery Development Master Plan (RDMP) project in the first quarter of 2018.

    Senior Vice President of Project Execution of Pertamina Pertamina Processing and Petrochemical Directorate of Pertamina Tallulembang said refinery upgrading through the RDMP project is needed to compete with other refineries in the Asia Pacific region.

    Through upgrading, Pertamina's refinery will have high complexity so that it can process crude oil from other countries that mostly have high sulfur content.

    One of the upgrading projects done by the company is in Balikpapan Refinery. Currently, the company is working on finalizing the detailed design review (FEED review) of this project.

"With the FID plan in the first quarter of 2018 and EPC (engineering, procurement and construction) award in the fourth quarter of 2018," he said.

    This is in accordance with the exposure Pertamina in Commission VII DPR RI, some time ago. The Balikpapan Phase I RDMP is targeted to be completed by 2021, increasing the company's refinery capacity by 100 thousand barrels per day (bpd). This year, the company plans to finalize the FEED review, the establishment of EPC contractors, and partner selection. While the Balikpapan Phase II RDMP is targeted to be completed by 2025.

    The RDMP program will increase the capacity and complexity of the refinery. In the first phase, Balikpapan refinery capacity will increase from 260 thousand bpd to 350 thousand bpd. In the second stage, the refinery becomes capable of processing oil until the sour type from before only medium heavy.

    The investment requirement for Balikpapan's RDMP refinery reaches US $ 4.6 billion. In detail, the first phase requires US $ 2.6 billion and the second phase of US $ 2 billion. As is known, Pertamina is working on six refinery projects at once, both new units and capacity and quality improvement of existing refineries. 

    Construction of two new units in Tuban, East Java and Bontang, East Kalimantan, and repair of four existing refineries spread across Balongan, West Java; Balikpapan, East Kalimantan; Dumai, Riau; And Cilacap, Central Java.

    The fund needed to complete this project is huge, at about US $ 30 billion. Once the Balikpapan Phase I RDMP is completed, Pertamina's refinery capacity will increase to 1.1 million bpd. Next, in 2023, RDMP Refinery Cilacap and Refinery Balongan is targeted to finish and increase the total refinery capacity to 1.3 million bpd.

    In 2024, the Tuban Grass Root Refinery (GRR) project and the Dumai Refinery RDMP are scheduled to be completed so that the refinery capacity will increase to 1.7 million bpd. Finally in 2025, GRR Bontang and RDMP Refinery of Balikpapan Phase II will be completed and Pertamina refinery capacity increased to 2 million bpd.

"For the other three megaprojects (RDMP Cilacap, Balinese RDMP, and GRR Tuban), we plan to start the BED (basic engineering design / design basic) or FEED phase this year," said Tallulembang.

IN INDONESIA

Pertamina Segera Rampungkan FID Kilang Balikpapan

    PT Pertamina menargetkan dapat merampungkan keputusan investasi akhir (final investment decision/FID) proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan pada kuartal pertama 2018.

    Senior Vice President Project Execution Direktorat Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan, upgrading kilang melalui proyek RDMP diperlukan agar dapat bersaing dengan kilang lain di wilayah Asia Pasifik.

    Melalui upgrading, kilang milik Pertamina akan memiliki kompleksitas tinggi sehingga dapat mengolah minyak mentah dari negara lain yang kebanyakan memiliki kadar sulfur tinggi.

    Salah satu proyek upgrading yang dilakukan perseroan yakni di Kilang Balikpapan. Saat ini pihaknya sedang mengerjakan finalisasi kajian ulang desain rinci (front end engineering design review/FEED review) proyek ini.

“Dengan rencana FID di kuartal satu 2018 dan EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi) award di kuartal empat 2018,” katanya.

    Hal ini sesuai dengan paparan Pertamina di Komisi VII DPR RI, beberapa waktu lalu. RDMP Kilang Balikpapan Tahap I ditargetkan selesai pada 2021 sehingga meningkatkan kapasitas kilang perseroan sebesar 100 ribu barel per hari (bph). Pada tahun ini, rencananya perseroan akan merampungkan review FEED, penetapan kontraktor EPC, dan pemilihan mitra. Sementara RDMP Kilang Balikpapan Tahap II ditargetkan selesai pada 2025.

    Program RDMP nantinya akan meningkatkan kapasitas sekaligus kompleksitas kilang. Pada tahap pertama, kapasitas Kilang Balikpapan akan naik dari 260 ribu bph menjadi 350 ribu bph. Pada tahap kedua, kilang menjadi mampu mengolah minyak hingga jenis sour dari sebelumnya hanya medium heavy.

    Kebutuhan investasi untuk RDMP Kilang Balikpapan ini mencapai US$ 4,6 miliar. Rincinya, tahap pertama membutuhkan US$ 2,6 miliar dan tahap kedua US$ 2 miliar. Seperti diketahui, Pertamina mengerjakan enam proyek kilang sekaligus, baik unit baru maupun peningkatan kapasitas dan kualitas dari kilang yang ada. Pembangunan dua unit baru di Tuban, Jawa Timur dan Bontang, Kalimantan Timur, serta perbaikan empat kilang eksisting yang tersebar di Balongan, Jawa Barat; Balikpapan, Kalimantan Timur; Dumai, Riau; Serta Cilacap, Jawa Tengah.

    Dana yang dibutuhkan untuk merampungkan proyek ini sangat besar, yakni sekitar US$ 30 miliar. Begitu RDMP Kilang Balikpapan Tahap I selesai, kapasitas kilang Pertamina akan naik menjadi 1,1 juta bph. Berikutnya, pada 2023, RDMP Kilang Cilacap dan Kilang Balongan ditargetkan selesai dan meningkatkan total kapasitas kilang menjadi 1,3 juta bph.

    Pada 2024, Proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban dan RDMP Kilang Dumai dijadwalkan rampung sehingga kapasitas kilang naik menjadi 1,7 juta bph. Terakhir pada 2025, GRR Bontang dan RDMP Kilang Balikpapan Tahap II bakal selesai dan kapasitas kilang Pertamina meningkat mencapai 2 juta bph.

“Untuk tiga megaproyek lainnya (RDMP Cilacap, RDMP Balongan, dan GRR Tuban), kami berencana untuk memulai fase BED (basic engineering design/ desain dasar) atau FEED tahun ini,” tutur Tallulembang.

Investor Daily, Page-5, Tuesday, Feb 5, 2018

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel